TANJUNG REDEB – Sebagai pulau terluar di Kabupaten Berau dan salah satunya di kalimantan Timur, Pulau Maratua mendapat perhatian khusus. Pemkab Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) memastikan telah menuntaskan pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan 4 kampung di Pulau Maratua.

Sepanjang 40 kilometer jalan penghubung antar kampung di pulau andalan destinasi wisata bahari Berau ini sudah tersambung. Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid mengungkapkan dari seluruh jalur terhubung hanya tersisa 2 kilometer yang belum tersambung. tetapi ditargetkan akan tuntas tahun ini.

“Pembangunan jalan lingkar ini bersumber dari Bantuan keuangan, dana alokasi khusus dan APBD murni kabupaten juga ada. Kalau ditotal sejak 2015 lalu sampai sekarang bisa mencapai Rp 120 miliar dana yang digelontorkan pemerintah untuk peningkatan jalan Maratua,”jelasnya.

Konsentrasi penuh terhadap peningkatan infrastruktur di Maratua tak lepas dari persiapan Kabupaten Berau sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Sebab, diprediksi Maratua akan menjadi wisata unggulan IKN nantinya.

Taupan menjelaskan, bahwa konsentrasi pemerintah terhadap pulau terluar ini bahkan tercurah sebelum ada rencana pemindahan IKN ke Kaltim. Perairan Pulau Maratua  berbatasan langsung dengan dengan Malaysia dan Filipina.

“Kaitannya pertama karena adanya IKN. Kalaupun kepindahan IKN itu terhambat tentu ini tidak akan rugi. Karena Maratua juga dikondisikan sebagai wisata eksklusif. Sehingga, perlu infrastruktur yang baik,” bebernya.

Di lokasi sama,Bupati Berau Sri Juniarsih melihat progres pembangunan jalan lingkar Pulau Maratua mengaku optimis hingga akhir 2021 ini 40 kilometer jalan yang dibangun akan tuntas. Apalagi, beberapa kilometer jalan yang tersisa itu kini hanya penyelesaian pengaspalan.

“Sudah full jalan kurang lebih 40 kilometer konek dan beraspal. Dengan begini akan memudahkan proses mobilisasi dari kampung satu ke kampung lainnya,”katanya.

Bupati menyebut, infrastruktur yang baik juga akan memberikan nilai tambah kepada investor yang akan masuk ke Pulau Maratua. Dengan begitu perputaran ekonomi di pulau ini akan semakin pesat.

Usai infrastruktur jalan rampung di aspal, ke depan peningkatan sarana umum bagi wisatawan akan kembali ditambah. Utamanya jaringan telekomunikasi. Menurutnya, sejauh ini internet di Pulau ini belum merata dan masih terpusat di dua kampung.

“Internet juga akan jadi prioritas, selain untuk sarana promosi melalui platform digital tetapi warga juga bisa menjual hasil kerajinan tangan lewat pasar online. Makanya ini akan segera kita tuntaskan kedepan,”tutupnya.(*)

Editor: RJ Palupi