Judul : Dispusip Telah Menerbitkan Kamus Bahasa Berau
TANJUNG REDEB- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) secara resmi telah menerbitkan kamus bahasa Berau. Pembuatan kamus bahasa daerah pertama kali ini, dilakukan sebagai upaya melestarikan warisan budaya masyarakat asli suku Banua.
Tujuanya, agar tidak punah ditelan zaman yang kini semakin terbuka. Yudha Budi Santoso sebagai Kepala Dispusip Berau, mengatakan kamus ini dibuat oleh salah satu tokoh di Bumi Batiwakkal yang berkecimpung dalam dunia budaya. Namun, sayangnya beliau sudah meninggal dunia.
“Kita akan berikan penghargaan melalui ahli warisnya,” kata Yudha.
Yudha menjelaskan, sebelum menerbitkan kamus bahasa Berau itu, pihaknya melakukan seminar dan validasi terlebih dahulu. Setelah dirasa sudah layak lalu dicetak dan diterbitkan.
“Kita sudah mencetak 100 kamus edisi pertama, dan diberikan kepada Forkopimda,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk membantu bahasa Berau tetap lestari, kamus ini juga akan diberikan kepada Perpustakaan yang ada di Kecamatan dan Kampung.
Dirinya mengakui, pihaknya memiliki kewajiban untuk melestarikan sejarah budaya, naskah kuno dan bahasa daerah yang merupakan salah satu warisan budaya Berau yang harus dijaga, salah satu caranya melalui pembuatan kamus.
“Selama ini yg menuturkan bahasa Berau kebanyakan hanya orang tua saja dan bahasa pergaulan kita sudah hampir tidak menggunakan bahasa Berau lagi,” tuturnya.
Harapannya dengan adanya kamus ini masyarakat Bumi Batiwakkal bisa bersama – sama melestarikan bahasa Berau.(adv)
Reporter: Dini Diva Aprilia