TANJUNG REDEB,- Mencegah adanya korban jiwa akibat berdesak desakan, maupun membludaknya warga untuk ikut antre minyak goreng. Sejumlah ritel nasional kini mulai berlakukan penggunaa kupon dalam penjualan minyak goreng kepada masyarakat.

Seperti yang dilakukun salah satu ritel nasional di Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb. Selasa (14/03/2022) kemarin puluhan warga tampak antre di depan pintu, untuk bisa mendapatkan minyak goreng.

Koordinator ritel, Ari mengatakan, minyak goreng hanya dijual kepada pemegang kupon, yang sebelumnya telah dibagikan oleh ketua RT di 4 RT terdekat.

“Minyak goreng yang dijual Rp 27 ribu untuk 2 liter,” katanya.

Setidaknya ada 450 kupon yang disiapkan pihak ritel, yang mana kupon tersebut sudah dibagikan lebih dulu melalui RT di kelurahan Sei Bedungun agar tepat sasaran.

Namun pada kenyataannya, warga yang datang banyak yang hanya membawa kartu tanpa penduduk (KTP) tanpa membawa kupon, dan berasal dari luar Kelurahan Bedungun.

“Ini sudah kesepakatan kami dengan ketua RT setempat jadi yang tidak ada kupon tidak dikasih,” jelasnya.

Ari menegaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk membubarkan warga yang antre, padahal dari awal sudah dijelaskan bahwa hanya untuk warga kawasan Bedungun dan memegang kupon. Namun warga yang hadir seakan tidak perduli dengan hal tersebut.

Padahal kata dia, pihaknya sudah menyampaikan, bahwa penerima minyak goreng hanya diberikan kepada pemilik kupon yang telah didata oleh ketua RT. Yang mana, prioritas kupon tersebut yakni lansia, maupun orang yang belum memiliki minyak goreng.

“Sudah, saya sudah sampaikan ke warga, bahwa yang jadi prioritas kami adalah yang memegang kupon saja. Tapi, banyak yang tidak mengerti, dan tetap mengantre. Itu sudah kesepakatan kami dengan pihak RT setempat,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang warga pengantre, Hadijah mengaku berasal dari Kelurahan Bedungun. Hanya dirinya tidak memiliki kupon dari Ketua RT nya. Dirinya mengaku tetap masuk ke ritel tersebut dengan membawa identitas diri, seperti KTP dan KK.

“Saya tidak punya kupon, tapi saya bawa KK dan KTP. Saya tidak punya minyak goreng, makanya tetap ikut antre,” tutupnya. (*)

Editor: Rengkuh