TANJUNG REDEB-Empat personel Kodim 0902/Trd berangkat ke daerah konflik, Papua, sebagai Satgas Teritorial (Satgas Ter). Keempatnya adalah Serka Rahmat, Sertu Sandy, Serda Gatot dan Koptu Anwar Patti.
Dandim 0902/Trd, Letkol Inf Fardin Wardhana mengatakan, keempat prajurit tersebut ditugaskan di dua berbeda. Yakni, Kodam Kasuari dan Cendrawasih. “Mereka disebar. Tidak satu lokasi,” ujarnya.
Dikatakannya, Sertu Sandy ditempatkan di Kabupaten Nduga, Kodam Cendrawasih. Yang notabene, saat ini di daerah tersebut memang belum berdiri kodim. Sedangkan tiga lainnya, Yakni, Serka Rahmat, Serda Gatot, dan Koptu Anwar Patti ditugaskan di Kodam Kasuari.
“Mereka ditempatkan untuk mengisi kekosongan personel di sana. Dan ini sifatnya mengajukan. Bukan ditunjuk pimpinan,” ungkapnya.
Fardin menyebut, keempat prajurit tersebut nantinya bertugas di Papua selama satu tahun. Untuk selanjutnya di-rolling. Namun, kesempatan rolling itu, tergantung dari personel tersebut.
“Jadi kalau memang mereka mau menetap di sana, bisa saja. Dan itu kembali ke mereka lagi,” bebernya.
Ditegaskannya, keempat prajurit itu menggantikan tiga prajurit yang sudah terlebih dahulu menjadi Satgas Ter. Adapun yang digantikan Sersan Patih, Kopral Isman, dan Sersan Hasan.
Dijelaskannya, di Bumi Batiwakkal masih banyak personel kodim mendaftar bertugas di perbatasan Papua Nugini. “Keempat orang terpilih itu sudah diberangkatkan,” bebernya.
Lanjutnya, bagi prajurit yang berhasil melaksanakan tugas operasi akan diberikan kesempatan pindah tempat kerja sesuai keinginannya. Namun, dalam pelaksanaan tugas harus benar-benar bersih tanpa catatan.
“Itu reward dari pimpinan. Kalau dia minta pindah kodim yang masih satu Kodam, bisa cepat. Tapi kalau minta pindah beda kodam, waktunya agak panjang,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, bagi tamtama dan bintara yang ingin menetap dua tahun di sana tanpa ada pelanggaran, akan diberikan kenaikan satu tingkat lebih cepat dari waktunya.
“Di sana itu daerah konflik. Makanya prajurit yang bertugas akan diganjar dengan reward yang setimpal,” pungkasnya. (*/cld)
Editor: Bobby Lalowang