Foto: Ketua Dekranasda Berau Sri Aslinda Gamalis bersma Bupati Berau saat melihat has kerjadinan lokal Berau

TANJUNG REDEB, – Program Pelatihan bagi pengrajin yang ada di Kabupaten Berau akan terus digalakan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dibidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal itu juga telah ditegaskan langsung Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Berau, Aslinda Gamalis. Kata dia, semakin banyak pelaku UMKM yang mendapat pelatihan akan semakin mematangkan mereka bersaing di dunia yang mereka geluti. 

“Harapan kami dengan adanya pelatihan-pelatihan ini, dapat menambah inovasi serta wawasan para pengrajin supaya lebih maksimal lagi dalam mengolah produk yang mereka miliki,”kata dia. 

Bahkan ia mengaku, di tahun 2022 ada 4 orang pengrajin tas anyaman yang telah diberangkatkan ke Yogyakarta guna mengikuti pelatihan di sana. 

Tujuanya, agar mereka yang mengikuti pelatihan itu akan memiliki inovasi baru ataupun ide ide kreatif lain dalam mengolah tas anyaman hingga hasilnya tidak monoton. Ini diyakini akan semakin menarik minat para pembeli.

“Jadi tas anyaman milik kita, kita kolaborasikan dengan pengrajin tas yang ada di Yogyakarta. Disana kan mereka menggunakan bahan baku tas dari kulit. Jadi kita kombinasi kan dan kita masukkan motif motif yang ada di Berau,”bebernya.

“Tujuan kami membawa para pengrajin ke luar daerah supaya ada pembanding. Jadi mereka juga bisa mendapatkan ide-ide lainnya untuk mengaplikasikan ke karya mereka,”imbuhnya.

Bukan hanya di 2022 ini, pada 2021 lalu, Dekranasda bersama Dikosperindag juga telah membawa pengrajin batik lokal untuk belajar batik print di Jawa Timur.

“Dari pemerintah daerah telah memberikan Dekranasda mesin printing atau batik printing. Mesin itu kami serahkan langsung kepada pengrajin batik kita yang ada di Gang Amal Jalan Pemuda, yakni kelompok pengrajin batik Tapuri,” terangnya.

Sri Aslinda yang juga menjabat Ketua PKK Kabupaten Berau ini mengakui apa yanh dilakukan Dekranasda dalam memberikan pelatiha bagi pengrajin belum maksimal. Sebab, masih banyak pengrajin yang harus menerima pelatihan serupa namun terganjal keterbatasan anggaran.

“Ya, kalau kita sangat menginginkan anggaran itu bisa ditingkatkan lagi, agar para pengrajin yang ada di kabupaten Berau bisa semakin meningkat wawasannya dengan adanya pelatihan-pelatihan,” ujarnya.

Terlebih, dikatakan dia potensi yang dimiliki Kabupaten Berau sangat bagus untuk di olah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi dibpasar nasional. 

“Maka dari itu kami akan berupaya agar ada pelatihan berkala maupun pelatih dari luar daerah bisa datang ke Kabupaten Berau. Agar bisa langsung melihat potensi yang kita miliki ini mau dibuat seperti apa dan bagaimana,” tandasnya.(*)

Editor: Rengkuh