Foto: Suasana warga yang tengah antri minyak goreng murah di Diskoperindag Berau belum lama ini.

TANJUNG REDEB,- DPRD Berau mendesak pemkab Berau segera atasi masalah minyak goreng. Ketua DPRD Berau, Madri Pani menyoroti kelangkaan minyak goreng belakangan. Ditambah panic buying yang menjadi persoalan baru terhadap ketersediaan stok yang ada. Madri Pani pun minta Pemkab segera mengeluarkan surat edaran terkait permasalahan ini.

Menurutnya, persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Apalagi melihat antrean panjang dan membludak di setiap tempat yang menjual minyak goreng, menimbulkan kekhawatiran lain. Sebab antrean warga tanpa menerapkan protokol kesehatan.

“Diharapkan dengan adanya surat edaran itu memuat ketertiban saat antre, sebab ada kepanikan masyarakat, ini perlu segera diatasi,”sebut politisi Nasdem ini.

Selain itu juga perlu melakukan pengawasan distribusi di lapangan.

“Supaya SE itu benar-benar maksimal diterapkan, jangan sampai juga masalah ini terus menerus apalagi mendekati bulan puasa,” sambungnya.

Apalagi baru-baru ini Wakil Bupati Berau, Gamalis dan Kepala Diskoperindag Berau, sudah bertemu langsung dengan beberapa ritel dan agen, serta memastikan stok migor aman.

“Nah, ini juga harus diselidiki, apakah benar-benar stoknya aman, atau ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini, yang membuat stok minyak goreng menjadi sulit. Ini juga harus jadi perhatian pemerintah juga,” ucapnya.

Fenomena antrean migor sendiri sudah terjadi dalam beberapa pekan belakangan ini.

Madri menilai, ketakutan masyarakat hal wajar, dikarenakan akan memasuki bulan Ramadan, tapi ia khawatir, akibat rasa takut tersebut, akan kembali menimbulkan korban jiwa.

“Jika perlu buat pasar murah di kecamatan-kecamatan, diatur distribusinya,” tutupnya. (*)

Editor: Rengkuh