Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Staf Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Kabupaten Berau – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) mengevakuasi bangkai Penyu Hijau yang ditemukan mati di bibir Pantai Pulau Derawan.

Diperkirakan Penyu tersebut mati selama 4 hari dan terlihat dari kondisinya penyu tersebut mati karena terkena baling-baling speedboat.

15b bksda 2

 

“Sepertinya ini terkena baling-baling speedboat, karena cangkangnya retak,” ucap Kepala SKW I Berau – BKSDA Kaltim, Muhammad Ilyas, melalui chat WhatsApp, Minggu (14/7/2024).

Penyebab kematian Penyu itu sendiri, kata Ilyas, belum bisa dipastikan hanya dengan melihat kondisi si Penyu saja, namun harus dilakukan Nekropsi atau bedah bangkai hewan terlebih dahulu.

Nekropsi merupakan tindakan investigasi medis akan adanya gangguan atau kelainan pada anatomi tubuh hewan secara keseluruhan.

15b bksda 3

 

 

“Ini bukan pertama kali terjadi di objek wisata Pulau Derawan, tapi jika dibandingkan dengan Penyu Hijau yang pernah ditemukan ini penyu terbesar,” ujarnya.

Untuk evakuasi sendiri, jelasnya, tidak bisa membawa bangkai penyu itu lebih jauh, sehingga penguburannya pun dilakukan di sekitar lokasi dimana bangkai itu ditemukan.

“Kami berharap wisatawan yang ada, jika melihat hal serupa bisa berperan aktif untuk melaporkannya,” imbau Ilyas. (*)