Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Warga mengkhawatirkan abrasi yang terus terjadi di kawasan Kampung Teluk Harapan, Kabupaten Berau. Pasalnya, sudah puluhan tahun kikisan tepian pantai itu terus tergerus akibat hantaman ombak.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 02 Kampung Teluk Harapan, Imarsyah, mewakili warganya mengungkapkan kekhawatiran abrasi akibat terpaan gelombang yang terjadi di daerahnya itu semakin lama akan kian meluas dan merusak sumber air bersih yang dikonsumsi banyak warga.

“Ini sudah menjadi keluhan dan keresahan kami di sini sejak berdirinya Kampung Teluk Harapan tahun 1970,” ujarnya mengungkapkan.

Menurut Imarsyah, pihaknya telah menyampaikan keluhan abrasi ini dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang selalu di gelar setiap tahun, namun hingga kini belum ada tindakan pasti dari pihak berwenang.

12a kunjung 2
WAKILI WARGA: Ketua RT 02 Kampung Teluk Harapan, Imarsyah, yang mewakili warganya soal kekhawatiran terjadinya abrasi. (foto: dini)

“Kami sudah mengajukan untuk penahan gelombang atau pembangunan siring, tapi belum ada tindakan sampai saat ini,” keluhnya.

Apalagi, ungkapnya, tiga kampung lain yang ada di Kecamatan Maratua mengambil air bersih di Kampung Teluk Harapan.

“Abrasinya ini menggerus hampir 30 meter bibir pantai. Kita takut, ini akan berdampak pada air bersih yang ada,” jelasnya.

Diterangkan, menahan ombak supaya tidak abrasi, pembangunan siring ini diharapkan bisa membuat pantai yang ada di Teluk Harapan bisa terjaga.

Sebab, sambungnya, Pantai Teluk Harapan juga memiliki pemandangan indah yang juga menjadi lokasi objek wisata.

Imarsyah mengharapkan, pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bisa segera menindaklanjuti keluhan ini, sebab potensi wisata ini bisa membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Semoga bisa segera ditindaklanjuti usulan kami ini,” harapnya. (*)