TANJUNG REDEB – Bapati Berau, Sri Juniarsih, masa karantina calon paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka “Bumi Batiwakkal”. Pengakuannya, Bupati juga purna paskibraka.

“Saya ini juga purna paskibraka,” ujar Bupati yang kental dipanggil Umi Sri,  mengungkapkan kalau sang pemimpin Berau ini juga merupakan salah seorang petugas Pasukan Paskibra yang bertugas saat mengenyam pendidikan SMA beberapa tahun silam.

Pesan sejarah hidupnya itu, disampaikan kala membuka proses karantina selama 3 hari yang diikuti 67 peserta Paskibra ikut tahap seleksi di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional, di SM Tower, Senin (22/4/2024).

Umi Sri menyampaikan, kebanggaannya lantaran pada saat masih muda mendapatkan kesempatan untuk menjadi pasukan inti pengibar bendera di daerah.

Tugas itu, menurut dia sangat mulia dan tentunya akan membuat bangga keluarga hingga bangsa dan negara.

“Jadi paskibraka ini membanggakan. Jadi terus bersemangat anak-anakku untuk berproses di tahap karantina ini,” kata Umi Sri.

Dalam tahap seleksi ini, pesannya kepada peserta terpilih dalam proses penjaringan sejak awal tahun lalu untuk menyiapkan mental dan fisik yang kuat.

Sebab, Umi Sri memahami bahwa peserta akan dihadapkan pada situasi yang berbeda pada saat latihan biasa di sekolah.

Pada tahap ini, peserta akan bertemu langsung dengan Purna Paskibraka, hingga pelatih dari TNI/Polri yang bakal membentuk mentalitas para peserta.

“Ini tahap panjang yang dilalui selama karantina. Siapkan fisik dan mental,” pesannya.

Menurutnya, anak-anak yang terpilih saat ini merupakan  peserta pilihan. Selain memiliki fisik yang baik, para anak tersebut telah teruji secara wawasan dan pengetahuan umum.

Oleh sebab itu, menganggap anak-anak yang lolos sebanyak 67 orang tersebut merupakan anak yang spesial. Tak hanya fisik yang baik, tapi juga punya pengetahuan yang dapat diandalkan.

“Saya lihat tadi proses panjang yang disampaikan penyelenggara. Saya salut dengan ujian yang diberikan. Kalian ini putra-putri pilihan,” ucapnya.

Selain itu, pesannya kepada penyelenggara, baik dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Berau serta panitia lainnya, untuk dapat melakukan seleksi secara profesional dengan mengeluarkan penilaian yang objektif.

Sebab, Umi Sri menginginkan, pada perayaan HUT RI ke 79 nantinya, ingin melihat anak yang berbakat dan tangguh untuk memberikan penampilan terbaik saat membawa Pataka alias Bendera Republik Indonesia.

“Harus objektif,” pesannya.

Kepada anak-anak nantinya yang tidak lolos agar tidak berkecil hati. Umi Sri menegaskan, bila pemerintah membuat ruang yang luas kepada seluruh anak muda di Berau untuk dapat berkarya di sektor lain yang tentunya dibarengi dengan dukungan penuh pemerintah daerah.

“Namanya seleksi, pasti ada yang lolos dan tidak. Yang tidak lolos, jangan patah semangat. Terus berkarya,” pesannya lagi.

Acara pembukaan karantina selama 3 hari tersebut, ditutup dengan penyematan badge name kepada perwakilan peserta dan foto bersama, sebelum bupati meninggalkan acara tersebut. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h