KUTAI TIMUR – Panitia Khusus (Pansus) Sengketa Lahan antara Kelompok Tani (Poktan) Karya Bersama dengan PT. Indominco Mandiri, telah melakukan kunjungan lapangan ke titik lokasi yang bersengketa. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mencari solusi atas konflik lahan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Anggota Pansus Sengketa Lahan, Fitriani, mengatakan bahwa kunjungan lapangan tersebut telah membuahkan hasil positif. Kedua belah pihak, yaitu Poktan Karya Bersama dan PT. Indominco Mandiri, telah bersedia untuk kembali melakukan musyawarah untuk mencari titik temu.
“Alhamdulillah, setelah kita lakukan kunjungan lapangan, kedua belah pihak sudah ada keinginan untuk kembali melakukan musyawarah,” kata Fitriani.
Fitriani menjelaskan, terhambatnya penyelesaian konflik lahan ini disebabkan oleh perbedaan nilai ganti tanam tumbuh yang diajukan oleh Poktan Karya Bersama dan PT. Indominco Mandiri. Poktan Karya Bersama mengajukan nilai ganti tanam tumbuh sebesar Rp2,5 miliar, sedangkan PT. Indominco Mandiri hanya bersedia membayar sebesar Rp1,8 miliar.
“Memang itu kemari nada tawaran dari PT. Indominco itu 1,8 Miliar, tapi mereka (poktan, red) mau minta di atasnya, tapi ini masih harus ada dikomunikasikan lagi,” kata Fitriani.
Fitriani berharap, dengan adanya musyawarah kembali, kedua belah pihak dapat menemukan titik temu yang menguntungkan kedua pihak. Ia juga berharap, penyelesaian konflik lahan ini dapat segera dilakukan.
“Kita berharap, dengan adanya musyawarah kembali, kedua belah pihak dapat menemukan titik temu yang menguntungkan kedua pihak. Kita juga berharap, penyelesaian konflik lahan ini dapat segera dilakukan,” kata Fitriani.