KUTAI TIMUR – Serapan anggran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur 2023 hingga triwulan ke-4 masih di bawah 50 persen alias masih rendah.
Mendengar hal itu, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman memiliki catatan khusus bagi kepemimpinan pasangan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang (ASKB).
Bagaimana tidak, kabupaten ini memperoleh alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 yang besar, yakni Rp 5,9 triliun. Sehingga harus memastikan serapannya dapat direalisasikan hingga 100 persen. Ironisnya hingga triwulan keempat, serapan anggaran justru masih rendah.
“Masih jauh dari harapan. Karena kebanyakan kegiatan pembangunan baru dikerjakan Agustus lalu,” ungkap politikus PDI Perjuangan itu.
Dia menilai, hal itu sangat disayangkan. Sebab masyarakat sangat menantikan pembangunan infrastruktur dasar benar-benar merata hingga kawasan pedalaman dan pesisir. Mengingat masih banyak desa di kedua kawasan itu yang memang memerlukan perhatian lebih.
“Terutama untuk bidang infrastruktur dasar,” sebutnya.
Sedangkan kabupaten ini, kata dia, memiliki alokasi APBD yang bedar. Tentu berpeluang besar untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di segala sektor. Tidak hanya di perkotaan, melainkan hingga pedalaman dan pesisir.
“Pemkab harus memaksimalkan setiap program. Apalagi adanya program pembangunan yang menggunakan skema tahun jamak,” paparnya.
Menurutnya, usia kabupaten ini sudah lebih dua dekade. Sedangkan anggaran sangat memadai untuk pemerataan pembangunan. Maka, tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak merealisasikan apa yang menjadi hajat orang banyak itu.
“Sayangnya progres pekerjaan proyek dengan skema tahun jamak ini masih minim di lapangan. Malah ada yang belum action. Padahal waktu kerjanya semakin singkat,” pungkasnya.