BERAU TERKINI – Jumlah penduduk miskin di Berau mengalami penurunan di tahun ini jika dibandingkan pada tahun lalu, namun tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan mengalami kenaikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Berau mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 4,44 persen, atau menurun 0,64 persen poin dibandingkan Maret 2024.
Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, menyampaikan, penurunan penduduk miskin dari 12.350 orang pada Maret 2024 menjadi 10.960 orang pada Maret 2025. Artinya, terdapat penurunan sekitar 1.390 orang.
“Secara umum, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Berau selama periode Maret 2016 hingga Maret 2025 mengalami fluktuasi. Namun dalam empat tahun terakhir, trennya terus menurun,” ungkap Yudi.
Menurutnya, jumlah penduduk miskin terbanyak terjadi pada Maret 2021, yakni mencapai 13.620 orang, yang merupakan dampak dari pandemi COVID-19 terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Setelah itu, angka kemiskinan perlahan menurun seiring dengan pemulihan ekonomi daerah.
Meski demikian, Yudi menuturkan bahwa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) justru mengalami sedikit peningkatan.
Pada Maret 2025, indeks kedalaman kemiskinan tercatat sebesar 0,55, naik 0,14 poin dibanding Maret 2024. Sementara indeks keparahan kemiskinan sebesar 0,11, naik 0,04 poin dari tahun sebelumnya.
“Kenaikan dua indeks ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah penduduk miskin berkurang, sebagian masyarakat miskin yang tersisa cenderung berada dalam kondisi yang lebih sulit secara ekonomi,” jelas Yudi.
Sementara itu, garis kemiskinan di Kabupaten Berau juga mengalami peningkatan, dari Rp731.250 per kapita per bulan pada Maret 2024 menjadi Rp753.416 per kapita per bulan pada Maret 2025.
Angka ini menggambarkan nilai minimum pengeluaran seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan.
Yudi menambahkan, peningkatan garis kemiskinan ini turut dipengaruhi oleh kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk bahan pangan dan energi, serta faktor inflasi yang masih tinggi di beberapa komoditas penting.(*)