Foto: Pedagang di pasar Jalan Manunggal, pada Jumat (3/3/2023).
TANJUNG REDEB – Semakin padatnya aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Manunggal, kembali mencuatkan Wacana penertiban PKL yang ada di sempadan Jalan tersebut.
Lurah Gayam Iskandar Zulkarnain, kembali menyampaikan hal tersebut dalam agenda Musrenbang Kecamatan 2023, di Pendopo Camat Tanjung Redeb, beberapa waktu lalu.
Diketahui, rencana relokasi tersebut telah ada sejak kepemimpinan Bupati Berau Muharram. Namun urung terealisasi hingga saat ini.
Kepada awak Berau Terkini, Iskandar menyebut aktivitas pasar ilegal tersebut mengakibatkan arus air di parit jadi terhambat.
Kondisi ini diakuinya sangat menyulitkan petugas untuk membersihkan selokan secara berkala. Yang menjadi penyebab utama genangan air terjadi kala hujan tiba.
“Mulanya, sepanjang Jalan Manunggal yang tembus Jalan Milono itu, bersih dari aktivitas pasar. Namun semakin tahun, PKL yang berdagang meluas karena,” ujarnya.
Bahkan, keberadaan PKL itu kerap menimbulkan kemacetan lalulintas lantaran pasar tersebut tidak memiliki lahan parkir. Disisi lain lapak pedagang juga banyak menggunakan sebagain kecil badan jalan .
“Otomatis mereka ini tidak memilii izin. Jadi aktivitasnya ilegal,” kata Iskandar.
Meski ilegal, dia memaklumi lantaran pedagang juga punya tanggung jawab ekonomi dalam keluarga.
Oleh karena itu, dia bakal berkoordinasi dengan pihak dinas terkait, dalam hal ini Dinas PUPR Berau, pihak kelurahan, hingga RT setempat dalam mencari solusi terbaik bagi pedagang.
“Kebetulan pembangunan masuk di wilayah itu, karena memang harus dibenahi. Kan disitu juga masuk dalam wilayah pusat kota,” terang dia.
Dia berharap, atas kepentingan pembangunan di Kecamatan Gayam, para pedagang dapat memahami kebijakan tersebut.
Sebab, pembangunan merupakan kepentingan dan harapan bagi seluruh masyarakat umum.
Ia mencontohkan sikap pedagang di pinggiran Jalan H Isa I, persis di samping jembatan Sambaliung. Para ledagang siap untuk mundurkan lapak hingga parit terlihat.
“Nah pedagang disitu kan paham kalau itu jadi kepentingan bersama. Jadi pedagang (Jalan Manunggal) perlu mempersiapkan diri untuk relokasi,” kata dia.
Mengenai progres program, menurut pengetahuan dia, saat ini perencanaan sudah rampung dari Dinas PUPR. Sehingga ia yakin hal tersebut dapat segera terealisasi pada tahun ini.
“Artinya sudah ada jalan terang soal realisasi program tersebut,” ujarnya.(*)
Reporter: Sulaiman