TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau berhasil mendaftarkan 8 kampung untuk masuk dalam finalis 500 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Pengumuman tersebut secara resmi disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, pada Selasa (21/5/2024).

Untuk menembus peringkat 500 tersebut bukan perjalanan singkat. Berau mampu menembus peringkat 500 setelah Kemenparekraf menjaring 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia dan telah melalui proses kurasi 13 dewan juri yang memastikan pendaftaran di Jejaring Desa Wisata Indonesia (Jadesta) hingga pemeriksaan kelengkapan data.

Penilaian pada ADWI pada tahun ini dibagi berdasarkan 5 kategori, klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data desa wisata di Jadesta.

Lima kategori yang dinilai, yaitu Daya Tarik Wisata, Amenitas, Digital, Kelembagaan dan SDM, serta Resiliensi.

23b desa wisata 2

Proses Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 akan menyaring seluruh desa wisata yang ada di Jadesta, untuk dikerucutkan menjadi 500 besar, 300 besar, 100 besar, hingga nantinya terpilih 50 besar desa wisata terbaik.

ADWI 2024 mengangkat tema ‘Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia’, dimana pariwisata hijau merupakan visi untuk masa depan pariwisata Indonesia.

Pariwisata Hijau bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga pariwisata yang berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga dan melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Adapun desa wisata di Berau yang masuk dalam 500 ADWI 2024, diantaranya; Desa Wisata Biduk-Biduk, Ekowisata Mangrove Teluk Semanting, Tanjung Batu, Kampung Merasa, Tulung Ni’ Lenggo, Kampung Payung-Payung, Pulau Derawan dan Merabu Asik.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, berucap syukur atas raihan yang dicapai para pelaku wisata di setiap kampung dengan memberikan perhatian untuk pengembangan destinasi wisata yang dimiliki kampung.

“Ini berkat kerja sama masing-masing pihak. Buat kita semakin dilirik di mata nasional dan internasional,” kata Ilyas, Rabu (22/5/2024).

Diharapkan, ke depan seluruh kampung yang masuk dalam daftar ADWI, agar terus melakukan pembenahan di setiap destinasi. Sebab, dari pihak juri akan semakin sering memonitor 8 kampung yang masuk dalam ADWI.

“Jangan sampai di 500 saja, kita harus mampu masuk di 50 besar,” ungkapnya.

Diminta, agar ke depan dukungan pihak ketiga terhadap kampung yang masuk dalam ADWI semakin masif, demi membantu peningkatan kualitas pelayanan di setiap destinasi wisata.

“Semua pihak sangat diharapkan dukungannya. Ini yang jadi kunci dari keberhasilan bersama,” pinta Ilyas. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h