TANJUNG REDEB – Sebanyak 7 partai di Kabupaten Berau mendaftarkan diri ke Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Berau, untuk melamar posisi bakal calon wakil bupati mendampingi bakal calon Sri Juniarsih (petahana), yang masih aktif menjabat Bupati Berau.

Adapun partai yang mendaftar diantaranya, DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Berau dengan menyerahkan kader atas nama Syarifatul Sya’diah.

Kemudian Dewan Perwakilan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Berau, mengusung nama wakil bupati saat ini, Gamalis.

Lalu ada nama Ketua DPC Partai Gerindra Berau, Jakariya, selanjutnya DPC Hanura Berau yang memberikan nama Agus Wahyudi.

Kemudian ada nama Atilagarnadi alias Gatot, yang diusung oleh Kawal Atilagarnadi, yang diketahui juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrasi Indosnesia (PDI) Perjuangan Berau dan terakhir, ada nama Agus Uriansyah sebagai Ketua DPC Perindo Berau.

“Nama itu yang akan kami serahkan nanti ke DPW PKS Kaltim,” kata Ketua DPD PKS Berau, Sumadi.

Diterangkan, dalam proses penjaringan selama 16 hari pada awal Mei 2024 lalu, terjaring 9 nama yang melamar ke PKS Berau, dua diantaranya merupakan calon non-partai.

Namun, dua nama tersebut tidak mengembalikan formulir penjaringan hingga masa pengembalian formulir ditutup tim dari PKS Berau.

“Ada dua nama non-partai, tapi tidak mengembalikan. Padahal, semua punya kesempatan,” ujarnya.

Dijelaskan, pada 21 Mei 2024 besok, pihaknya akan membawa berkas para bakal calon wakil bupati tersebut ke DPW PKS Kaltim, untuk kemudian ditelusuri masing-masing latar belakang para pendaftar.

Dalam waktu yang tidak lama para pendaftar tersebut akan diundang menghadap pengurus DPW PKS Kaltim, untuk mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan.

Proses tersebut, kata Sumadi, merupakan rangkaian yang dilakukan oleh pengurus untuk mendapatkan rekomendasi pasangan calon yang resmi dari Dewan Syuro DPP PKS.

“Nanti dari DPW yang akan mengawal hasil uji kelayakan tersebut untuk sampai ke DPP,” terangnya.

Pihaknya berharap, siapapun bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi petahana nantinya, tidak keluar dalam poros politik yang dibangun PKS jika tidak dipilih dalam kebijakan partai.

Sikap itu akan mengokohkan poros kekuatan politik partai untuk memastikan kemenangan koalisi partai pada Pilkada 2024 mendatang.

“Harapannya, semua teman-teman di parpol bisa menerima siapapun tokoh yang dipilih. Ini demi menjemput kemenangan di Pilkada,” ujarnya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h