Foto: Praktisi EO Kukar, Dwie Arum Meinina, saat berbagi pengalaman dengan pelaku ekraf Berau.

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menghadirkan praktisi event organizer asal Kota Raja alias Kutai Kartanegara (Kukar). Praktisi tersebut merupakan bagian dari penyelenggara event akbar di Kukar yang mendatangkan banyak artis papan atas di Indonesia.

Kesempatan tersebut diberikan Disbudpar Berau, kepada 30 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) daerah dalam acara yang bertajuk ‘Workshop III Penyusunan Peta Jalan Ekraf di Berau dan Pembentukan Komite Ekraf’, di Hotel Gran Parama, Jalan Pemuda, pada Rabu (15/11/2023) kemarin.

Praktisi EO Kukar, Dwie Arum Meinina atau akrab disapa Dwi, mengatakan kunci keberhasilan dari setiap event berada dalam tahap manajerial sumber daya manusia alias SDM dan pengelolaan keuangan yang sehat.

Selain perencanaan event yang matang dan telah menjadi ritual pasti kala penyusunan rencana, penempatan SDM yang tepat dan pencatatan keuangan menjadi kunci keberhasilan setiap EO yang menggelar event.

“Itu merupakan sektor penting dalam menjalankan proses perencanaan event. Karena sejatinya, setiap event minimal harus untung 20 sampai 30 persen dari total anggaran yang dikelola,” ucap Dwi kepada 30 pelaku ekraf Berau yang menjadi peserta.

Pembagian divisi dalam setiap event, menjadi rumusan pertimbangan koordinator event. Sebab, mesti menempatkan setiap SDM yang dimikili oleh EO agar memunculkan kesan positif saat penutupan acara.

Setiap divisi diwajibkan untuk mengontrol setiap kebutuhan acara, mulai dari sisi panggung hingga ujung parkiran para penonton. Terkhusus dari sektor tim keamanan dan kesehatan yang dalam giat konser berpotensi menjadi divisi tersibuk.

Selain menjaga potensi kerusuhan saat acara digelar, tim kemananan disebut dia memiliki fungsi vital dalam menjaga setiap kendaraan dan barang bawaan penonton aman.

“Itu divisi yang rawan evaluasi setiap event. Karena pasti ada saja yang miss atau alami kesalahan,” ucap dia.

Selain itu, kesiapan perusahaan juga menjadi salah satu faktor penting dalam menghitung kesiapan dalam menjemput rejeki di bidang panggung hiburan.

Mulai dari legalitas perusahaan hingga pajak, menjadi syarat penting yang mesti dipenuhi. Sebab, syarat-syarat tersebut menjadi tahap awal kala penyelenggara ingin mengambil bagian sebagai pelaksana acara.

Belum lagi syarat pemenuhan lelang proyek event milik pemerintah. Yang harus memenuhi syarat yang terdaftar di LPSE dan memiliki sertifikat E-katalog.

Selain itu, dokumen jelang acara yang meliputi izin keramaian hingga pengawalan arus lalu lintas menjadi titik penting yang harus dipenuhi. Demi memastikan pertanggungjawaban bila terjadi sesuatu di luar rencana.

“Ini yang memang berat untuk dipenuhi saat di awal. Tapi selama tidak bermasalah dengan pajak dan pelaporan keuangan, inshaallah aman,” pesan dia.

Dia pun bercerita pengalaman dalam hal pengelolaan event yang bekerjasama dengan pemerintah. Dia bilang, khusus untuk event pemerintah, sejatinya tidak berorientasi kepada keuntungan. Sebab, paling utama ialah menonjolkan wujud pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau event pemerintah bisanya tidak mencari keuntungan. Apalagi urusan tiket. Jadi masuk harus gratis,” ucap dia.

Ihwal panggung hiburan yang diisi oleh artis papan atas, menurut dia mesti memiliki kepiawaian dalam melakukan lobi. Sebab, bila tidak anggaran akan banyak terkuras untuk mendatangkan artis tersebut.

“Memang tahun ini ramai artis datang ke Kukar. Tapi mesti dilihat juga terlebih dahulu pangsa pasar dari event yang mau digelar,” ujar Dwi.

Sementara itu, Kabid Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau Nurjatiah, menginginkan pelaku ekraf mengambil bagian dari setiap event yang digelar. Bahkan tak menutup kemungkinan event tersebut digelar oleh Komite Ekraf Berau.

“Harus ambil peran. Itu potensi yang harus dimasuki. Bahkan, harus cuan dari setiap event daerah,” pesan dia.

Dirinya pun meyakini, setiap pelaku ekraf yang telah terdata dan masuk dalam bagian Komite Ekraf Berau, dapat memudahkan dalam menajemen event. Sebab, di dalam Komite Ekraf diisi oleh pelaku ekraf profesional, baik dari sisi musik, seni pertunjukan, bahkan di sektor kuliner.

“Kita pastikan event-event ke depan dapat memberikan manfaat untuk warga Berau. Khususnya, dapat jadi jawaban terkait pertumbuhan ekonomi daerah,” pesan dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman