Foto: Danau labuan cermin di Bidukbiduk yang kini tengah direhab sebelum dibuka kembali akhir Desember 2023 ini. 

BIDUK-BIDUK – Lokasi wisata Danau Labuan Cermin, di Bidukbiduk saat ini tengah disolek pemerintah. Penyelesaian pembangunan fasilitas di danau yang terkenal memiliki dua rasa tersebut terus dikebut. Bahkan dari pantauan di lapangan, perbaikan kini sudah mencapai 80 persen.

Tak tanggung-tanggung, perbaikan fasilitas Danau Labuan Cermin tersebut menelannbiaya Rp 1,3 miliar, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil dan Dana Reboisasi alias DBHDR 2023.

Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, melalui Staf Bidang Pengawas Staf Teknis/Pengawas Kepariwisataan, Andi Nursyamsi, menyatakan kegiatan proyek tersebut akan berakhir pada 29 Desember 2023 mendatang.

“Masa pengerjaan proyek itu sudah sekitar satu bulan lebih, dan sejauh ini terpantau sesuai dengan target yang ditetapkan,” ujarnya kepada Berau Terkini, pada Jumat (8/12/2023).

Selain membuat akses jalan yang berada di bawah tebing, pada proyek tersebut pihaknya juga membuat dan memperbaiki beberapa sarana lainnya. Seperti perbaikan dermaga sandar kapal, toilet ramah lingkungan yang menggunakan biofil.

Kemudian, membangun landmark bertuliskan Danau Labuan Cermin berbahan dasar acrylic, pembuatan plaza pelataran sebagai tempat istirahat pengunjung, serta pembuatan menara pandang untuk pengamanan saat wisatawan berenang di destinasi tirta tersebut.

“Kami perbaiki seluruh sarpras yang sudah mulai jabuk. Yang sudah usang kami bongkar. Tanpa merusak pohon dan kondisi keaslian alam di Labuan Cermin,” beber Andi sapaan dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bila di Labuan Cermin yang sempat diterpa isu keberadaan bredator. Hal tersebut tak ditampik pihak Disbudpar Berau.

Oleh karena itu, saat pembukaan kembali pada 29 Desember 2023 mendatang, pihaknya bakal memastikan terlebih dahulu keberadaan hewan tersebut bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

“Buaya itu kalau memang masih ada di kawasan Labuan Cermin, akan kami relokasi. Kami akan ciptakan kondisi destinasi yang aman bagi pengunjung,” tegas dia.

Pihaknya juga akan melakukan konsultasi kembali ke BKSDA dalam merumuskan konsep standar operasional prosedur alias SOP yang bakal diterapkan di Labuan Cermin.

Konsep tersebut bakal menjadi acuan pihak pengelola nantinya, saat kembali membuka destinasi tersebut.

Dia mencontohkan, sesaat sebelum menerima kunjungan wisata, satu jam sebelum dilakukan pembukaan destinasi, pihaknya bakal menetapkan satu standard pemeriksaan kawasan menggunakan kapal tanpa mesin.

Pengelola dan tim keamanan, diwajibkan untuk berkeliling terlebih dahulu demi memastikan tidak ada keberadaan hewan buas di danau tersebut.

“Itu konsep yang bakal ditetapkan dan disepakati bersama,” ujar dia (adv)

Reporter: Sulaiman