Foto: PT PAMA saat menyambangi SMK Muhammadiyah Berau 10 November 2022 kemarin
TANJUNG REDEB- Menghadapi tantangan revolusi 4.0, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus berinovasi secara adaptif dan dinamis serta mampu menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi.
Hal inilah yang mendorong PT PAMA Persada Nusantara, Kabupaten Berau menggelar workshop Budaya Kerja di SMK Muhammadiyah Berau, Kamis, 10 November 2022. Kegiatan itu diikuti oleh 40 orang guru.
Disampaikan CSR External Relation PAMA, Fransisco L D, bahwa untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan sekarang, dibutuhkan komitmen yang tinggi, agar SMK mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan kompeten dalam bidang literasi data, teknologi, dan pemahaman tentang manusia sebagai tenaga kerja produktif serta profesional.
“Ciri budaya kerja di industri adalah budaya kerja yang produktif, disiplin, peduli, tanggungjawab, dan jujur dengan sikap kerja yang benar agar selamat dan sehat dalam bekerja,” jelasnya.
Oleh karena itu kata pria yang akrab disapa Frans ini, pendidikan dan proses belajar di SMK harus dirancang sedemikian rupa, agar menyerupai tempat kerja di dunia industri atau dunia usaha. Baik dari segi peralatan, sarana prasarana pendukung, ketrampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi, maupun budaya kerjanya.
“Tata nilai dalam budaya kerja industri yang minimal harus sudah diterapkan di SMK, terutama di SMK Muhammadiyah ini. Seperti misalnya 5R, terdiri dari ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin,” jelasnya.
Sebagai upaya penguatan dalam menerapkan budaya kerja di sekolah, diharapkannnya kerja sama antara pihak sekolah dan PAMA Persada dapat terus berlanjut, hingga mencetak SDM unggul yang siap terjun ke dunia kerja.
“Oleh karena itu, penguatan karakter siswa selama pembelajaran di SMK menjadi sangat penting untuk diperhatikan,” pungkasnya.