TANJUNG REDEB – Warga Berau melaporkan mulai sulit mencari gas melon, tak hanya mulai sulit dicari, harga gas LPG 3 kg juga lebih tinggi dari HET.
Warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Berau mengeluhkan tingginya harga gas LPG 3 kg yang jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Diketahui HET untuk wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya berada di kisaran Rp 25.000 per tabung. Namun sejumlah warganet di Berau menyampaikan harga gas LPG 3 kg bisa menyentuh angka hingga Rp 50.000 per tabung.
Keluhan itu disampaikan oleh sejumlah warganet di kolom komentar Facebook Berauterkini, pada Senin (4/8/2025).
Salah seorang warganet menyebut harga gas LPG 3 kg di Kecamatan Segah bisa mencapai Rp 60.0000, jika sedang langka harga gas melon bisa mencapai Rp 70.000 per tabung.
Warganet lainnya menyebut harga gas LPG 3 kg di Tumbit Melayu, Teluk Bayur di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 45.000, apabila sedang langka harga gas melon bisa mencapai Rp 50.000 per tabung.
Harga gas melon per tabung bisa mencapai Rp 55.000 dikeluhkan oleh warganet asal Desa Suaran, Sambaliung.

Untuk diketahui penjualan gas LPG 3 kg telah diatur oleh pemerintah. Harga tabung gas elpiji yang disubsidi itu harus mengikuti aturan HET.
Berdasarkan Keputusan Bupati Berau No. 571 tahun 2022 tentang penetapan HET, berikut ini harga eceran tertinggi tabung gas elpiji bersubsidi di Berau:
Tanjung Redeb: Rp 25.000 per tabung
Gunung Tabur (Batu-Batu): Rp 28.300 per tabung
Sambaliung (Mangkajang): Rp 28.000 per tabung
Sambaliung (Tumbit Dayak): Rp 28.500 per tabung
Teluk Bayur (Labanan): Rp 28.000 per tabung
Teluk Bayur (Tumbit Melayu): Rp 28.000 per tabung
Kelay: Rp 31.500 per tabung
Segah: Rp 30.500 per tabung
Tanjung Batu (darat): Rp 30.500 per tabung
Pulau Derawan (laut): Rp 36.000 per tabung
Tabalar: Rp 30.500 per tabung
Biatan: Rp 32.000 per tabung
Talisayan: Rp 34.000 per tabung
Batu Putih: Rp 37.000 per tabung
Biduk-Biduk: Rp 40.000 per tabung
Maratua (laut): Rp 38.000 per tabung