Foto: Wakil Bupati Berau, Gamalis tinjau kesiapan dermaga Jetty si Singkuang, Tanjung Redeb.

TANJUNG REDEB- Menanggapi hasil rapat bersama DPRD Berau pada 13 September lalu, Wakil Bupati Berau Gamalis, melakukan peninjauan ke beberapa titik, terutama ke lokasi tempat pendaratan LCT atau jerty di Limunjan Sambaliung, dan Singkuang Tanjung Redeb.

Dalam peninjauan itu, progres pengerjaannya sudah cukup baik. Bahkan, diprediksi dalam beberapa hari ke depan, sudah rampung. Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, kalau tidak ada kendala pengerjaan jalan dan kantong parkir dapat segera selesai.

“InsyaAllah segera selesai kalau tidak hujan. Kemudian di sisi motor, itu ada dua lokasi, yakni Haji Udin dan Pasar Sanggam. Itu sudah ada lokasinya,” ujarnya.

Namun, ada sedikit kendala terutama yang di titik Pasar Sanggam, pertama memang harus ada pengerjaan ekstra, seperti bagaimana antisipasi turun naiknya air, karena sedikit lebih ekstrem. Sehingga kata Gamalis, harus ada jembatan yang bisa menyesuaikan dengan debit air ketika pasa surut.

Kendala lainnya, yakni harus menyiapkan beberapa bahan material berupa kayu ulin. Apalagi regulasi sekarang, ulin ini juga tidak mudah dalam mendapatkan kayu ulin.

“Itu juga dialami tidak hanya untuk dermaga sepeda motor dan pejalan kaki saja. Tapi juga dermaga untuk LCT ini,” katanya.

Memang kata dia, pihak pelaksana, sebenarnya sudah memperkirakan itu. Namun bahan yang disiapkan ternyata tidak cukup, sehingga harus mencari lagi.

Dikatakannya, penyelesaian dermaga jetty itu harus selesai sebelum minggu pertama Oktober mendatang. Karena paling lambat pengupasan jembatan itu dilakukan 7 Oktober.

“Tapi kami berharap sebelum 1 Oktober itu sudah bisa dikupas jembatannya. Tapi itu semua tergantung dengan kondisi jalan dan kesiapan dari alat angkut LCT,” jelasnya.

Untuk masalah kapal angkut sendiri, sebenarnya sudah diputuskan. Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memanggil sejumlah mitra kerja Pemkab Berau, dalam hal ini pihak ketiga untuk membahas kapal penyeberangan itu.

Namun permasalahannya lagi, tinggal penyesuaian terhadap dermaga dan kapal angkutnya. Dirinya juga ingin mempertemukan antara pihak penyedia LCT atau kapal yang digunana untuk mengangkut masyarakat dengan pihak pembuat jetty.

“Ini harus sesuai antara ketinggian Jetty dan kapal angkut itu. Jadi harus disesuaikan, agar lebih safety dan lancar,” pungkasnya. (/)