TANJUNG REDEB – Kelengkapan fasilitas kesehatan di Berau jadi perhatian serius Wakil Bupati, Gamalis. Keberadaan Rumah Sakit Daerah Talisayan dan Puksesmas Talisayan dinilai jadi sarana strategis dalam pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat di Pesisir Selatan Berau.
Selasa, 5 Oktober 2021, Wakil Bupati Gamalis melakukan kunjungan kerja dan meninjau dua fasilitas kesehatan tersebut. Gamalis ingin meliha langsung kondisi pelayanan kesehatan di wilayah Talisayan. Dua fasilitas itu selama ini sering menjadi tujuan masyarakat di kecamatan Biatan, Tabalar, Batu Putih dan Biduk-biduk dalam mengakses pelayanan kesehatan.
“Pelayanan cukup baik setelah peninjauan, tapi memang ada sedikit hal yang Pemkab harus akomodir setelahnya,” jelasnya Selasa, 5 Oktober 2021.
Gamalis menyoroti rencana Puskesmas Talisayan yang akan direnovasi ulang secara keseluruhan. Wakil Bupati menyebut, agenda itu akan terealisasi paling cepat pada tahun 2023.
“Paling cepat terealisasi di 2023 mendatang, karena di tahun 2022 anggaran masih dipergunakan untuk mengakomodir puskemas yang lain,” ujarnya.
Pemkab Berau telah melakukan perencanaan, dan akan melakukan renovasi pada dua puskesmas di wilayah Tanjung Redeb. Di antaranya Puskesmas Kelurahan Bugis, dan Puskesmas Tanjung Redeb. Sementara itu, pihaknya juga memprioritaskan usulan pengadaan ambulan di Puskesmas Talisayan. Pasalnya, ambulan yang selama ini dioperasikan sudah berumur 12 tahun, sejak dilakukan pengadaan kendaraan pada 2009 silam.
“Untuk yang tercepat, kami coba akomodir ambulan ya. Ambulan lumayan sudah cukup lama, jadi perlu penggantian. Kita coba usahakan,” bebernya.
Gamalis mengakui, untuk pelayanan di puskesmas memang tidak ada kendala. Begitu juga dengan sumber daya manusia yang tersedia. Dokter yang bertugas sudah dianggap cukup. Namun, berbeda dengan keluhan dari Rumah Sakit Talisayan yang memerlukan dokter anestesi dan dokter berstatus PNS. SDM yang berada di Rumah Sakit Talisayan masih sebagian besar berstatus kontrak.
“Hasil kunjungan tadi, kalau di RS Talisayan, memang masih ada kekurangan dokter anestesi. Dokter ini sangat diperlukan untuk menunjang tindakan medis lainnya,” ucap Anggota DPRD Kaltim 2014-2019 itu.
Demi memenuhi kebutuhan SDM, Gamalis menyebut upaya paling cepat yakni dengan memanfaatkan formasi tes CPNS 2021. Dari penerimaan yang ada, formasi terbesar adalah untuk prioritas memenuhi tenaga kesehatan. Gamalis yakin, kekurangan itu akan segera teratasi.
“Ada permintaan untuk menyekolahkan dokter untuk menjadi dokter spesalis, kita akan coba untuk akomodir itu juga,” tutupnya.(*)
Editor: RJ Palupi