TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, memberikan warning atau peringatan kepada seluruh aparat kampung dan kelurahan untuk dapat tertib dalam melakukan administrasi pengelolaan keuangan kampung/desa.
Berkaca pada banyak pengalaman, anggaran bejibun yang dikelola pemerintah kampung, dapat menjadi senjata makan tuan yang dapat menjebloskan para pejabat kampung ke kamar pesakitan di penjara.
“Hati-hati dalam mengelola anggaran. Jangan sampai keliru dalam menggunakan dan melakukan pencatatan,” tegas Gamalis, dalam agenda Musrenbang Kecamatan Teluk Bayur, Rabu (29/2/2024).
Sebagai bagian dari pemangku kebijakan di daerah, orang nomor 2 di “Bumi Batiwakkal” ini tidak ingin ada wakil masyarakat di kampung tersangkut masalah pidana.
Sebab, tindakan yang melanggar administrasi dan distribusi anggaran akan berdampak kepada kualitas pembangunan manusia di kampung itu sendiri.
“Kita tidak ada yang mau. Bapak-bapak yang mengelola anggaran besar ini tidak memberikan dampak kepada pembangunan kualitas SDM di kampung,” tekannya.
Gamalis membeberkan, khusus di kawasan lingkar operasi tambang perusahaan di Berau, mendapatkan banyak sumber anggaran, baik dari pemerintah pusat, daerah, hingga perusahaan melalui dana coorporate social responsibility (CSR).
Bila tidak digunakan dengan tepat, anggaran tersebut akan menguap tanpa arti. Justru berlaku sebaliknya, bila digunakan untuk pembangunan infrastruktur kampung dan kualitas SDM. Ke depan kampung akan bisa cepat naik kelas.
“Penggunaan anggaran itu harus berprinsip penuh kehati-hatian,” sarannya.
Karena itu, Wabub Gamalis kembali berpesan kepada pemerintah kampung untuk bijak dalam hal penganggaran. Harus tegas dalam pelaksanaan dan baik dalam melakukan pelaporan.
“Maka itu, perlu juga pendampingan oleh pemerintah dan aparat,” sarannya lagi.
Kepada seluruh kakam dan lurah di Berau, ditegaskan, untuk tetap taat dalam aturan yang telah diterbitkan pemerintah dalam pengelolaan anggaran desa.
Dengan mengikuti ‘aturan main’ dipastikan pengguna anggaran akan dapat selamat dari jeratan hukum.
Pemerintah kampung diminta untuk bersemangat dalam membangun Berau ke depan. Bila diukur pada tahun ini, Berau mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terbesar dalam sejarah terbangunnya “Bumi Batiwakkal”.
Oleh karenanya, penting untuk saling memonitor untuk kelangsungan pembangunan di wilayah Kabupaten Berau.
“Saya hanya melakukan penekanan di ranah itu, agar kita bisa sama-sama selamat,” pesan Wabub Gamalis. (*)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h