TANJUNG REDEB – Aksi sejumlah pemuda menunggangi penyu hijau di Pulau Derawan Berau berakhir minta maaf.
Sebuah video mendadak viral di media sosial memperlihat sejumlah pemuda sedang berada di pantai dan bermain dengan penyu hijau.
Tidak hanya bermain, seorang pemuda yang menggunakan baju berwarna kuning juga menaiki atau menunggangi penyu hijau tersebut.
Melihat aksi pemuda tersebut, sejumlah pemuda lain justru tertawa dan merekam aksi tidak terpuji itu.
Aksi tersebut viral di media sosial, diduga lokasi itu berada di Pulau Derawan, Berau, Kaltim.
Usai viral, pemuda tersebut diamankan oleh aparat. Sedikitnya lima pemuda diamankan lantaran diduga menunggangi satwa langka yang menjadi ikon Kabupaten Berau tersebut.
Kapolsek Pulau Derawan, AKP Iwan Purwanto, mengungkapkan identitas kelima pelaku yakni YO (25) asal Kecamatan Pulau Derawan, FAS (21), AB (21), dan EAF (21) warga Samarinda, serta JKG (21) warga Tanah Grogot. Dari jumlah itu, empat di antaranya masih berstatus mahasiswa.
“Tak lama setelah video mereka viral, kami langsung melakukan penelusuran dan berhasil mengamankan para pelaku,” ujar AKP Iwan, Selasa (19/8/2025).
Proses klarifikasi dilakukan di aula Kantor Kepala Kampung Pulau Derawan dengan disaksikan pemerintah kampung serta aparat keamanan terkait. Dalam kesempatan itu, kelima pemuda tersebut secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya.

“Mereka mengakui kesalahan, menyesali perbuatannya, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” jelas Iwan.
Berdasarkan kesepakatan bersama, kasus tersebut diselesaikan dengan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat Berau. Para pelaku tidak dikenakan sanksi hukum, namun diwajibkan membuat klarifikasi resmi sebagai bentuk efek jera.
Menurut AKP Iwan, penyu hijau merupakan satwa dilindungi yang tidak boleh disentuh, apalagi ditunggangi. Tindakan seperti itu bisa mengganggu ekosistem laut dan membuat satwa merasa terancam.
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting, khususnya bagi wisatawan. Kami mengimbau agar pengunjung menjaga kelestarian satwa dan tidak melakukan tindakan serupa,” tuturnya.

Pemuda tersebut pun akhirnya membuat video permintaan maaf. Diwakili salah seorang pemuda, permintaan maaf itu ditujukan kepada warga Berau, hingga warga Pulau Derawan.
“Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, saya mewakili teman-teman saya sekalian untuk meminta maaf kepada masyarakat Berau, khususnya Kepulauan Derawan dan kepala kampung dan bapak-bapak keamanan semuanya,” ujarnya.
“Atas tindakan perliaku kami yang tersebar di media sosial melakukan tindakan yang tidak terpuji kepada satwa yang dilindungi, kami meminta maaF sebesar-besarnya dan kami berjanji tidak akan mengulanginya kembali,” lanjutnya.