TANJUNG REDEB, – Ulama kondang, Ustad Das’ad Latif, dalam kesempatannya di Berau mengunjungi Mako Polres Berau, pada Senin 17 Januari 2022. Kedatangannya tidak hanya dalam rangka silaturahmi dengan Kapolres Berau, namun juga bersilaturahmi dengan para tahanan di Sat Tahti Polres Berau.
Dalam kunjungannya ke Ruang Sat Tahti, ia menyemangati para tahanan, agar selepas keluar dari penjara berbuat baik dan tidak mengulangi kesalahannya yang lalu.
“Semua polisi ini jangan kamu anggap musuh, dia teman. Polisi yang ada disini jangan dianggap hina. Yang baik, kamu tempa baik-baik dirimu disini,” ungkap Das’ad Latif didampingi Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono kepada para tahanan.
“Banyak orang jadi besar setelah keluar dari penjara. Soekarno yang memerdekakan bangsa kita, alumni penjara. Buya Hamka menulis kitab dalam penjara. Nelson Mandela, pemerdeka Afrika Selatan besar dan hebat dari dalam penjara. Yang rugi itu, kalau kamu sudah keluar dari dalam penjara, berulah lagi lalu kamu masuk (penjara) lagi. Hindari itu, bagaimanapun caranya. Sabar, Allah bersama dengan orang-orang yang sabar,” tambahnya.
ia juga berterimakasih kepada pihak Polres Berau karena telah mengizinkannya masuk ke dalam ruang tahanan (Rutan) dan bercengkrama dengan para tahanan.
Usai bersilaturahmi dengan tahanan Polres Berau, ia didampingi Kapolres dan Wakapolres meninjau pembangunan Masjid Baitul Rahmi Polres Berau. Das’ad mengapresiasi personel Polres Berau yang patungan untuk membangun masjid.
“Kalau majelis ulama bikin masjid, tidak luar biasa. Kalau remaja masjid patungan masjid tidak istimewa. Tapi kalo polisi patungan bikin masjid, itu luar biasa. Alhamdulillah di Polres Berau ini lagi dibangun masjid. Masjidnya tentu bukan untuk personel dan orang-orang Polri saja, tapi juga untuk masyarakat,” ungkapnya.
Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono yang mendampingi Ustad Das’ad Latif, menjelaskan bahwa sebelumnya telah ada masjid di lokasi yang saat ini sedang dilakukan pembangunan masjid. Namun karena masjid yang lama kurang representatif juga kurang luas, sehingga dilakukanlah pembangunan ulang masjid.
“Diperbesar (lagi) masjidnya. Agar muat untuk menampung jamaah,” ujarnya.
Ustaz Das’ad Latif kembali mengatakan, ia dalam misi menjalankan dakwah di Kabupaten Berau.
“Alhamdulillah lancar, aman dan sukses. Terutama di masa pandemi seperti ini. Kita harus berhati-hati buat tabligh, dan kesuksesannya karena bersinergi dan bekerjasama dengan Polri. Pak Kapolres kirim anggotanya, pengawasannya begitu ketat. Betul-betul 24 jam melekat dan tidak bisa orang poligami, dikontrol terus,” ungkapnya seraya bercanda.
Paling penting lagi, ungkap ulama kondang ini, polisi mengatur jarak, mengingatkan masyarakat untuk memakai masker. Polisi dan ulama pun saling bersinergi dan bekerjasama.
“Polisi melindungi ulama ketika dakwah. Dakwah juga, ulama jangan memaki polisi. Sehingga sinergi dalam menjaga NKRI, polisi bekerjasama dengan ulama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, mengayomi, melindungi dan mengamankan masyarakat,” bebernya.
“Sebaik-baiknya manusia diantara kalian, adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Polisi mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat sehingga menjadi polisi yang presisi, Insha Allah martabat,” tutupnya.(*)
Editor: RJ Palupi