TANJUNG REDEB – Universitas Muhammadiyah (UM) Berau membuka peluang adanya program studi (Prodi) baru di bidang pendidikan kepariwisataan. Rencana tersebut telah digodok sejak akhir tahun lalu.

Wakil Rektor II UM Berau, Djupiansyah Ganie, menyatakan bila pembukaan prodi baru tersebut berangkat dari pemenuhan kebutuhan publik di Berau. Mengingat, saat ini Berau merupakan daerah yang memiliki konsentrasi pembangunan di sektor wisata.

“Ini dipenuhi atas aspirasi masyarakat di Berau,” kata Djupi-sapaan dia, Rabu (23/4/2025).

Dia mengaku cukup optimis dengan eksistensi prodi baru tersebut. Sebab, UM Berau menjadi kampus satu-satunya kampus di Berau yang menyediakan sarana pendidikan khusus di bidang pariwisata.

Dalam mengambil langkah itu pun, dia sebut di internal kampus telah melakukan banyak kajian akan potensi prodi baru itu.

Sebagai daerah wisata, pihak akademisi menganggap ini peluang untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pengembangan SDM.

“Tentu sudah kami kaji, dan ini memang dibutuhkan di Berau,” kata dia.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Berau itu, mengatakan saat ini pihaknya tengah mencari tenaga calon dosen di prodi baru itu.

Sebanyak 5 calon dosen dengan pendidikan linear di bidang pariwisata, memiliki peluang besar untuk bekerja sebagai pengajar di UMB. Dengan standar pendidikan, telah mendapatkan gelar magister alias S2.

Penjaringan pun dilakukan secara terbuka. Calon dosen dari seluruh Indonesia dipastikan memiliki kesemapatan yang sama untuk mendapatkan jabatan tersebut.

“Ini kami buka di seluruh Indonesia,” katanya.

Pihaknya menarget, pada pertengahan tahun nanti proses sayembara tersebut telah selesai. Setelahnya, pihak UM Berau akan menyambut peninjauan langsung dari utusan Kemendiktisaintek RI.

“Tentu akan ditinjau kembali, dilihat dulu sarana dan prasarananya,” ujar dia.

Ihwal peminat di jurusan tersebut, ia mengaku tak khawatir. Sebab, ada dua sekolah di Berau yang memiliki fokus di bidang pariwisata. Seperti di SMK Ma’arif dan SMK 3 Berau Jurusan Akomodasi Perhotelan di Tanjung Batu.

“Dari 100 yang lulus, minimal 50 persennya bisa kuliah di UM Berau,” tuturnya.

Pihaknya pun telah menyiapkan lahan untuk para calon mahasiswa melakukan penelitian maupun observasi lapangan. Dengan memanfaatkan SM Tower sebagai sarana yang dikelola langsung oleh UM Berau.

Pun keberadaan destinasi wisata di Berau, dianggap akan menunjang proses pendidikan para calon penerus masa depan tersebut untuk menggali pengetahuan lebih dalam.

“Ini bisa dimanfaatkan, kami sudah punya fasilitasnya,” kata Djupi. (*)