Foto: Prosesi groundbreaking rumah sakit baru oleh para pejabat di Berau.

TANJUNG REDEB – Satu lagi prestasi Pemerintah Kabupaten Berau tercapai. Pada momentum hari jadi ke 70 Berau dan ke 213 Kota Tanjung Redeb, Bupati Berau Sri Juniarsih melangsungkan groundbreaking alias peletakan batu pertama untuk pembangunan rumah sakit baru.

Berlokasi di Jalan Sultan Agung, Sei Bedungun, Tanjung Redeb, bersama Wakil Bupati Berau Gamalis dan stakeholder lainnya, pada Sabtu (16/9/2023) sekira pukul 8.30 pagi, para pejabat mengaduk semen dan menyusun batako sebagai penanda dimulainya pembangunan rumah sakit plat merah tersebut.

Dalam sambutannya, bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu, menyampaikan bila pembangunan rumah sakit tersebut merupakan salah satu dari cita-cita Bupati Berau Muharram Periode 2016/2020. Sehingga keinginan baik untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga Berau tersebut, laik untuk diwujudkan.

“Mudahan ini menjadi amal soleh untuk almarhum,” ucap dia di tengah puluhan tamu undangan groundbreaking RSUD Berau pagi itu.

Pemberian pelayanan kesehatan terbaik bagi warga Berau, menjadi visi utama Pemkab Berau saat ini. Oleh karena itu, tak heran jika proyek senilai Rp 248 miliar tersebut menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini.

Sebab, dalam beberapa pengalaman masyarakat yang hendak berobat mesti dirujuk ke luar daerah. Seperti Tarakan dan Samarinda yang jaraknya hingga 600 kilometer dari Berau.

Belum lagi, Berau mesti bersiap diri dalam menyambut pertumbuhan pembangunan di Benua Etam ke depan. Sebab, saat ini menurut Undang-undang Nomor 3/2022 tentang Ibu Kota Negara. Kaltim telah resmi dipilih sebagai ibukota negara yang baru, menggeser posisi DKI Jakarta yang juga bakal dirubah namanya menjadi Daerah Keistimewaan Jakarta alias DKJ.

Dalam posisi yang menguntungkan tanah East Borneo, maka Berau pun turut berbenah. Keberadaan rumah sakit yang dapat menjadi rujukan, menjadi pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan oleh pemerintah.

“Tentu ini menjadi tantangan dan tugas besar kita semua, dalam memastikan pembangunan rumah sakit berjalan sesuai harapan bersama,” ucap Sri.

Beban berat yang dipikul RSUD dr Abdul Rivai yang memiliki standar Type C, dapat menjadi jawaban atas pelayanan masyarakat yang berasal dari 13 kecamatan, maupun wilayah terdekat dari Kabupaten Berau, seperti Kutim dan Kaltara.

Rumah sakit plat merah yang bakal dibangun nanti, bakal didorong menjadi rumah sakit tipe B. Sehingga dalam proses pelayanannya dapat menyerap anggaran tambahan dari Pemprov Kaltim dalam bidang kesehatan. Sebab, bila menyandang tipe C, anggaran tunggal dibebankan ke pemerintah daerah kabupaten melalui APBD.

Oleh karena itu, pembangunan rumah sakit tersebut yang mendapat dukungan dari lembaga legislatif daerah alias DPRD Berau, diberikan anggaran senilai Rp 300 miliar untuk penuntasan pembangunan rumah sakit itu. Dengan sistem pengerjaan kontrak tahun jamak alias multi-years.

“Agar masyarakat tidak lagi kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan, baik yang berada di lingkungan perkotaan maupun di wilayah pesisir,” sebutnya.

Kader terbaik Partai Keadilan Sejahtera alias PKS tersebut itu, bercerita bila sebelumnya banyak pihak yang pesimis dengan pembangunan rumah sakit tersebut. Dinilai saat itu, keuangan daerah tak mampu menopang mimpi besar pemerintah. Namun, di era-nya dijawab dengan progres tahapan pembangunan yang berjalan mulus.

Kemudian, di lokasi rumah sakit baru itu pun berada di jalan raya yang sangat mudah di akses oleh masyarakat.

“Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, rumah sakit baru ini akan dibangun. Lokasinya strategis, karena dekat dengan bandara dan masih di wilayah perkotaan,” ucap dia.

Mega proyek pemerintah itu, merujuk dokumen kontrak bakal dikerjakan oleh PT MAM Energindo KSO PT JA. Dengan nilai kontrak senilai Rp 248,9 miliar. Pembangunan telah dimulai sejak Juli 2023 lalu, hingga 31 Desember 2024 alias 1,6 tahun.

Saat ini proyek tersebut telah rampung melaksanakan land clearing atau pematangan lahan seluas 5 hektare. Dari total lahan seluas 10 Ha lahan yang tersedia.

Nantinya, di lahan tersebut bakal dibangun bangunan seluas 16.500 meter perkan. Dengan model bangunan lantai 4, bakal diisi dengan jumlah 113 bed alias tempat tidur.

Di dalam bangunan itu pula, bakal disiapkan ruangan untuk instalasi kamar jenazah, IPS-PRS, instalasi dapur, radiologi, rehabilitasi medis, ruang farmasi, poliklinik, laboratorium, instalasi gawat darurat alias IGD, hemodialisa, instalasi ruang bedah, ruang PICU/NICU, serta ditopang ruang genset khusus, instalasi limbah rumah sakit dan limbah B3.

Rumah sakit baru itu pun bakal mengusung konsep bangunan hijau yang ramah lingkungan. Mulai dari pengolahan listrik hingga air rumah sakit.

“Saya berharap dukungan semua pihak. Agar dapat menyukseskan pembangunan rumah sakit ini,” pesannya. (*/adv)

Reporter: Sulaiman