Foto: Wakil ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah
TANJUNG REDEB- Kasus stunting di Kabupaten Berau masih cukup tinggi. Dan menjadi PR besar bagi Pemkab Berau. Meskipun di tahun 2022 terjadi penurunan kasus mencapai 4,1 persen.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mengatakan, penanganan kasus stunting adalah tanggungjawab bersama. Tidak hanya Eksekutif atau seluruh OPD teknis pemerintah, tapi juga anggota DPRD Berau dan semua pihak swasta.
“Ini tidak bisa dilakukan hanya pemerintah saja. Tapi butuh keterlibatan dan kerjasama semua pihak. Baru bisa maksimal,” katanya.
Kasus stunting kata Sri, sudah menjadi isu nasional yang harus diselesaikan. Itu karena menyangkut masa depan pembangunan negeri, khususnya Bumi Batiwakkal.
Banyak hal yang dapat disebabkan stunting, diantaranya kurangnya kecerdasan anak, dan terhambatnya tumbuh kembang anak.
“Sehingga penanganan stunting di Kabupaten Berau, harus dilakukan dengan serius. Ini jadi tugas kita bersama,” katanya.
Sari berharap, upaya dan strategi yang saat ini diterapkan Pemkab Berau dalam menurunkan serta mencegah stunting, dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Selain itu, Pemkab Berau juga harus dapat memanfaatkan keberadaan ratusan perusahan yang beroperasi di Kabupaten Berau, untuk membantu program prioritas daerah dalam pencegahan stunting.
“Saya yakin dengan kerjasama semua pihak, ini bisa berjalan lancar dan kasus stunting di Berau dapat menurun di Kabupaten Berau,” pungkasnya. (/ADV)
Reorter: Hendra Irawan