Foto: Wabup Berau Gamalis

TANJUNG REDEB – Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran alias MTQ ke 44 di Balikpapan tuai polemik. Diduga tuan rumah melakukan tindakan curang karena memutasi peserta berprestasi untuk ikut lomba.

Menurut kabar yang beredar, salah satu kafilah MTQ asal Samarinda. Melakukan protes kepada pihak penyelenggara lantaran menemukan peserta berprestasi asal luar daerah menjadi peserta dari Balikpapan.

Menurut rekam jejak digital, peserta tersebut sempat membela provinsi lain dalam gelaran lomba tingkat nasional.

Adapun beberapa peserta yang ditengarai didaftarkan ke kafilah Balikpapan diantaranya;

  1. Adek Putra Masrianda, Peserta Qori Dewasa Putra, tercatat menjadi juara di ajang MTQ Antar Bangsa Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
  2. M. Ismail Budiman, Peserta Qiro’at Mujawwad Putra, pernah ikut dalam MTQ Tingkat Nasional Tahun 2022 di Kalsel.
  3. Moh. Ifatil Malihah, Peserta Tilawah Dewasa Putri, pernah mengikuti MTQ di Jatim tahun 2022 lalu.
  4. Agustini, Peserta Kaligrafi Cab Naskah, tahun lalu juara 1 MTQ di Provinsi Sulsel.
  5. Rasdiana (Seni Kaligrafi Al Quran)
  6. Isro Diniati (Seni Kaligrafi Al Quran)
  7. Siti Nurhayati (Seni Kaligrafi Al Quran)
  8. Muhammad Nur Rasyid
  9. Rustam Isnaeni (Seni baca Al quran)

Kemarin pagi sekira pukul 09.00 Wita, Selasa (17/5/2023), pemimpin rombongan kafilah dari Kemenag asal 9 Kabupaten/Kota di Kaltim melakukan pertemuan dan menyuarakan penundaan MTQ ke 44 di Balikpapan.

Merespon itu, Wakil Bupati Berau Gamalis, mengatakan lebih memilih untuk memberikan perhatian atas kesiapan kafilah asal Berau.

Pada H-2 pertandingan, pihaknya telah berkoodinasi dengan Ketua LPTQ Berau Agus Wahyudi termasuk pimpinan rombongan lainnya. Demi memastikan seluruh peserta merupakan warga Berau.

“Kami memastikan kafilah Berau bersih, tidak yang naturalisasi. Insyaallah,” kata Gamalis kepada Berau Terkini, pada Rabu (17/5/2023) pagi tadi.

Atas kesiapan itu, dirinya berharap agar MTQ ke 44 tetap diselenggarakan. Agar persiapan yang telah dilakukan setiap daerah sedari sebelum puasa ramadan lalu, tidak berakhir percuma.

Sebab, ia meyakini setiap daerah telah berupaya menyiapkan peserta terbaiknya untuk mendapatkan yang terbaik dari event tahunan umat muslim tersebut.

“Semoga ini tetap berjalan, karena semua daerah sarat dengan persiapan. Saya yakin isi dari penyelenggara MTQ ini orang yang punya integritas tinggi di bidang agama,” ujarnya.

Ihwal kasus dugaan yang dialamatkan ke kafilah Balikpapan, ia berpesan kepada pihak penyelenggara agar lebih selektif dalam melakukan pendataan setiap peserta.

“Harus bisa melakukan verifikasi berkas dengan serius, untuk menghindari protes seperti ini,” ujarnya.

“Tapi yang jelas kita menunggu, terkait dugaan itu. Apakah benar atau tidak,” imbuh dia.

Di samping itu, ia juga berpesan kepada kafilah Berau untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti perlombaan. Agar dapat meraih prestasi yang bisa membanggakan daerah.

Bila berhasil, mimpi Berau untuk menciptakan generasi Qurani bakal berjalan mulus atas prestasi yang ditorehkan oleh kafilah Berau.

“Syukur kalau tahun ini peringkat kita naik. Sangat baik kalau kita bisa juara umum,” sebutnya. (*)

Reporter: Sulaiman