BALIKPAPAN– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali melaksanakan rapat pengendalian operasional kegiatan Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk kabupaten/kota pada triwulan III tahun 2024.
Pada rapat yang digelar Kamis (24/10/2024) di Hotel Astara Balikpapan, terungkap bahwa alokasi bantuan keuangan yang disalurkan kepada Kabupaten Berau mencapai Rp355,96 miliar, dengan realisasi fisik sebesar 79,83% dan keuangan sebesar 69,97%, sedikit di bawah target yang ditetapkan yakni 75% untuk fisik dan 70% untuk keuangan.
Diketahui, dari total dana yang dialokasikan, Pemprov Kaltim telah mentransfer Rp237,31 miliar, yang meliputi transfer non-spesifik tahap kedua sebesar 65% dan transfer spesifik sebesar 100%.
Beberapa proyek prioritas yang dibiayai oleh bantuan ini menunjukkan hasil signifikan, dengan sejumlah pekerjaan telah selesai 100%, termasuk pembangunan SPAM Sistem Labanan, jalan raya Bangun sepanjang 3,8 km, serta peningkatan jalan di kawasan Kelurahan Gunung Panjang.
Namun, masih terdapat sejumlah pekerjaan yang sedang berjalan, seperti pembangunan jalan di Teluk Sumbang-Sinondok, Singkuang-Mantaritip, serta pembangunan jaringan irigasi di UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura Sambaliung.
Proyek-proyek ini menghadapi berbagai tantangan teknis di lapangan dan memerlukan percepatan penyelesaian.
“Insya Allah segera rampung 100%. Adapun Bankeu untuk Berau difokuskan untuk infrastruktur yakni jalan. Mengingat Berau ditempatkan di dalam beberapa isu stratiegis diantaranya, menjadi mitra pariwisata untuk IKN, Berau juga masuk Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (RIPARNAS) juga di tingkat Provinsi yankni Kawasan Peningkatan Pariwisata Nasional (Riparprov),” ungkap Ismiyanto selaku Kepala Bagian Adbang Setkab Berau.
Dirinya juga menambahkan, selain fokus pada penguatan infrastruktur jalan dan pariwisata daerah, Bumi Batiwakkal juga ingin meningkatkan sektor kesehatan dalam hal ini membangun Fasilitas Kesehatan berupa Rumah Sakit dan harapannya dapat pula didukung dengan adanya bankeu dari pemprov.
“Harapannya dapat didukung semua akses, ekonomi, keamanan, kesehatan, pelayanan medis, juga ketahanan pangan. Semoga terus bisa saling bersinergi dengan pemprov, untuk kemajuan daerah,” imbuh Ismiyanto.
Di bidang bantuan keuangan spesifik, terdapat penyaluran dana untuk tenaga terampil konstruksi, sektor kesehatan (akreditasi dan penanganan stunting), serta penyuluh pertanian. Realisasi fisik bantuan keuangan untuk tenaga terampil mencapai 51,72%, sementara bantuan untuk sektor kesehatan mencapai 95%.
Dengan demikian, Pemprov Kaltim meminta pemerintah kabupaten Berau untuk memastikan bahwa kegiatan yang belum selesai akan tetap berjalan sesuai jadwal, dengan memperhatikan kewenangan masing-masing pihak agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Kepala Bagian Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah, Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setdaprov Kaltim, Erwin Dharmawan beserta jajaran pemprov, serta perwakilan pemerintah kabupaten Berau tersebut, ditegaskan bahwa paket pekerjaan yang tidak terselesaikan hingga akhir tahun akan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kaltim akan menginventarisasi potensi sisa lebih anggaran (SiLPA) dari bantuan keuangan tahun anggaran 2024, yang akan dilaporkan pada rapat triwulan IV mendatang.(*)