BERAU TERKINI – Upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk atau hilirisasi terus dilakukan, salah satunya dengan pengolahan jagung di Berau.

Potensi jagung di Kecamatan Talisayan terus dilirik sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.

Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, membekali masyarakat setempat dengan pelatihan pengolahan jagung agar tidak hanya dijual dalam bentuk mentah.

Salah satu upaya hilirisasi yang bisa dilakukan adalah mengolah jagung menjadi tortila.

Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menjelaskan bahwa Talisayan, khususnya Kampung Eka Sapta, memiliki produksi jagung yang melimpah.

“Kami ingin petani dan kelompok usaha di sini mampu mengolah jagung menjadi produk bernilai tambah. Dengan begitu, harga jual meningkat dan pendapatan petani ikut terdongkrak,” ujarnya.

Jagung sendiri merupakan satu dari tiga komoditas unggulan daerah yang ditetapkan pemerintah daerah, selain cokelat dan kelapa dalam.

Meski demikian, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Tantangan yang sering dihadapi antara lain keterbatasan modal, kesulitan pemasaran, dan keterbatasan akses pada peralatan pengolahan yang memadai,” terangnya.

Selain pelatihan, aspek legalitas juga menjadi perhatian. Eva berharap pemerintah kampung dapat membantu kelompok usaha yang terbentuk untuk mengurus akta notaris. Dengan payung hukum yang jelas, mereka berhak memperoleh fasilitasi program pemberdayaan dari berbagai OPD terkait.

“Upaya hilirisasi ini bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga membuka peluang usaha baru di sektor pengolahan,” tambahnya.

Langkah ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan pada penjualan hasil panen dalam bentuk mentah.(*)