TANJUNG REDEB – Menindaklanjuti isu nasional mengenai peredaran beras premium oplosan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau memastikan produk-produk yang dicurigai tersebut telah ditarik dari peredaran di jaringan ritel modern.
Kepastian ini didapat setelah Diskoperindag melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah ritel nasional seperti Alfamidi dan Indomaret pada Senin (21/7/2025).
Kepala Bidang Bina Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi, yang memimpin sidak tersebut, menemukan bahwa para peritel telah bertindak cepat.
“Untuk beras yang dijual di ritel nasional kita cek ternyata sudah tidak ada, karena sudah ditarik semuanya,” terang Hotlan.
Menurutnya, penarikan produk oleh pihak ritel modern sudah dilakukan sejak pekan lalu, sesaat setelah ratusan merek beras premium diduga terlibat dalam kasus pengoplosan secara nasional. Beras-beras tersebut ditarik dari rak pajangan untuk dikembalikan kepada pemasok masing-masing.
Meskipun produk yang dicurigai sudah tidak ada di pasaran, Hotlan menegaskan bahwa pengawasan tidak berhenti. Pihaknya telah mengambil beberapa sampel merek beras premium lainnya yang masih beredar untuk diuji lebih lanjut di laboratorium.
“Saat ini kita cuma bisa melakukan pengawasan, dan sampel dari beberapa merek beras premium sudah kita ambil untuk dikirim ke Bulog. Kita tunggu saja hasilnya 2-3 hari ke depan,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil uji laboratorium, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja.
“Masyarakat kita imbau agar lebih cermat lagi dalam berbelanja kebutuhan pokok khususnya beras,” tutupnya. (Adv/Aya)