Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Terkait persoalan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 021 Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kepala Dinas Pendidikan Kadisdik Berau Mardiatul Idalisah merespon kasus dugaan yang disebut-sebut berbau pungutan liar (pungli) tersebut. Pihaknya akan melakukan koordinasi secara internal.

Dijelaskan Idalisah, sebagai tindaklanjut dari persoalan tersebut, pihaknya sudah memanggil seluruh pihak terkait, seperti kepala sekolah (kepsek), guru, komite hingga orangtua murid.

“Intinya, kami akan mengurus ini diinternalnya Disdik Berau,” katanya, Kamis (5/9/2024).

Dikatakan, memang sudah ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disampaikan Sekretaris Disdik Berau, tinggal menindaklanjuti BAP tersebut diinternalnya.

“Yang namanya sekolah negeri seharusnya gratis, termasuk di SDN 021 Tanjung Redeb. Kalaupun ada beberapa hal yang dibayarkan dalam bentuk sumbangan sukarela yang tidak mengikat dan memaksa,” ujarnya.

“Ini akan menjadi pembelajaran bagi kami dan kami akan memberikan pembekalan kembali kepada kepala sekolah, maupun seluruh komite,” tutur Kadisdik Idalisah.

Adapun terkait dengan penarikan kepsek dari jabatan yang sempat disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan, Idalisah menjelaskan, terkait hal itu tidak serta merta dilakukan. Pasalnya, di dalam pergeseran jabatan kepala sekolah harus melalui mutasi.

“Dan itu pun baru bisa dilakukan setelah ada bupati terpilih nanti. Tetapi, kami juga akan melakukan pembinaan kepada kepala sekolah. Kasus ini juga menjadi masukan  kepala sekolah yang lain,” terangnya.

“Saya berpesan, tetap menjaga kondusifitas sekolah, terutama jangan sampai mengganggu ketenangan anak didik yang merupakan aset untuk melanjutkan pembangunan,” tambahnya.

Terkait permintaan guru agar kepala sekolah tersebut tidak menjabat di sekolah, Kadisdik Idalisah enggan menanggapi.

“Saya mohon maaf, itu bagian internalnya kami. Dinas pendidikan akan kembali mempelajari semua dan tidak semua juga langsung muncul begitu saja,” jelasnya.

“Tetapi, kami juga akan memberikan semua, baik itu laporan dan kebenarannya. Karena isu ini ‘kan harus dicek lagi benar apa tidaknya,” paparnya.

Idalisah juga berjanji, akan tetap melakukan pembinaan serta akan menjadikan sekolah tersebut dalam pengawasan yang ketat.

“Saya pun akan ikut datang langsung ke sana,” jelasnya.

Terkait kondisi sekolah yang saat ini sudah tidak lagi akur, antara guru dan kepala sekolah akibat dugaan arogansi yang dilakukan kepala sekolah. Menurut Idalisah, persoalan itu belum tentu benar.

“Kan, katanya. Nanti ditanya lagi, itu internalnya kami. Intinya, kami berterimakasih terkait informasi yang diberikan ini,” tandasnya. (*)