TANJUNG REDEB– Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau terus berinovasi untuk mendukung pemberdayaan masyarakat kurang mampu.
Salah satu program unggulan yang akan dijalankan pada tahun 2025 adalah Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Melalui program ini, warga yang memenuhi syarat dapat memilih jenis usaha sesuai kebutuhan dan keahlian mereka, mulai dari usaha sembako, kerajinan, hingga layanan jasa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Berau, Marwati menjelaskan bahwa pendekatan program tahun depan akan lebih fleksibel dan berbasis kebutuhan.
“Kami tidak lagi menetapkan jenis usaha bagi penerima. Jika mereka ingin memulai usaha sembako, maka bantuan akan berupa barang dagangan sembako. Semua disesuaikan dengan keinginan dan keahlian masing-masing penerima,” jelasnya pada Berauterkini.co.id.
Marwati juga menambahkan, bahwa program ini akan memberikan bantuan senilai Rp 3 juta per orang, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Meski bantuannya berupa uang, penerima akan didampingi oleh petugas saat berbelanja untuk memastikan barang yang dibeli sesuai kebutuhan usaha.
“Berbeda dengan bantuan dari provinsi yang biasanya berupa barang, program dari kabupaten akan fokus pada kebutuhan penerima. Kami juga akan melakukan monitoring setelah penyerahan bantuan untuk memastikan usaha yang dirintis berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Untuk tahun 2025, program UEP direncanakan menjangkau 90 penerima, dengan kuota yang disesuaikan untuk beberapa kecamatan. Namun, penerima harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai syarat utama.
Dengan pendekatan berbasis kebutuhan dan pendampingan, program UEP 2025 diharapkan tidak hanya meningkatkan taraf hidup warga kurang mampu, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Berau.
“Tahun 2024 memang belum ada program serupa dari APBD, hanya bantuan dari provinsi yang berbentuk kelompok dan perorangan. Namun, kami optimis program 2025 ini akan memberikan dampak terhadap pengentasan kemiskinan di Berau,” tutup Marwati.(*)