KUKAR, Pemerintah Desa Saliki, yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak, memiliki tekad mengubah kawasan mangrove menjadi destinasi wisata unggulan. Kawasan ini sebelumnya merupakan Pusat Informasi Mangrove dan kini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Desa Saliki, Saliansyah mengatakan pihak desa telah berkomunikasi dengan provinsi terkait perencanaan pengelolaan ini. Mereka berharap dapat menjadikan kawasan mangrove tersebut sebagai destinasi wisata yang menarik dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.

“Kami berencana mengelola kawasan ini melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kami juga membutuhkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan swasta untuk melakukan renovasi dan pengembangan,” kata Saliansyah, 7 November 2023.

Saliansyah menilai, pengelolaan kawasan mangrove sebagai destinasi wisata tidak mudah. Sebab, melibatkan banyak pihak dan urusan administrasi yang kompleks.

Sebab kawasan mangrove di wilayah desa yang ia pimpin, adalah daerah konservasi dalam perlindungan pemerintah. Lebih-lebih fungsi kawasan mangrove itu kian vital, sebab digunakan sebagai antisipasi abrasi bibir pantai di wilayah desa.

Oleh sebab itu Saliansyah menambahkan, gagasan mereka untuk membangun objek wisata tetap harus sejalan dengan program pelestarian mangrove. Sehingga harus ditangani dengan hati-hati. Meski demikian, pihaknya tetap optimis kawasan mangrove itu ke depan akan menjadi wisata unggulan.

“Kami juga berharap bisa memberikan dampak baik bagi desa kami,” pungkasnya. (*adv/diskominfokukar)