Foto: Atlet Slalom Berau saat berhasil meraih podium di luar daerah meski tanpa dukungan daerah


TANJUNG REDEB,-Dunia otomotif roda 4 Berau terus berkembang. Seiring bertambahnya jam terbang atlet-atlet yang berkecimpung di dalamnya, pada event lomba luar daerah. Terakhir, atlet slalom Berau menyapu bersih juara 1,2 dan 3 Slalom pada event East Borneo Slalom Championship garapan Astha Motorsport Slalom Series 2022 putaran kedua yang diadakan parkiran GOR Segiri Samarinda pada Sabtu (11/6/2022). 

Berau memborong juara 1,2 dan 3 pada kelas A4 serta juara umum pemula pada event ini. Juara 1 Slalom kelas A4 diraih Adi Syahrul, juara 2 atas nama Ezra Boron dan juara 3 atas nama Asrul Hasanudin.

Sementara juara umum pemula juga diraih oleh Ezra Boron dan Adi Syahrul. 
Bukan hanya kali ini, Atlet Slalom Berau selalu membawa pulang trofi dalam setiap kejuaraan yang diadakan di luar daerah. Tentunya menjadi penyemangat bagi atlet lainnya meskipun belum mendapatkan dukungan dana  pemerintah daerah maupun perusahaan dan sponsor lainnya.

Namun ditengah keterbatasan dana untuk mengikuti lomba, atlet slalom Berau tetap semangat walaupun harus terseok-seok untuk mencapai lokasi lomba. Dimana atlet-atlet ini berangkat dengan biaya sendiri.

Padahal ada begitu banyak trofi yang sudah dikumpulkan serta membawa nama Berau diberbagai event maupun lomba di luar daerah. Seperti diungkapkan Adi Syahrul, untuk berangkat ke Samarinda dirinya bersama atlet lain menggunakan biaya sendiri juga mengendarai langsung  unit yang akan dipakai berlomba.

“Ya dibawa sendiri lewat darat dikendarai, ga pakai towing (jasa towing atau derek),” ungkapnya.

Mengingat keterbatasan anggaran sehingga tidak mampu untuk membayar sewa towing membawa unit-unit ke Samarinda. Padahal, menurutnya unit yang akan digunakan berlomba seharusnya benar-benar fit saat tiba di lokasi lomba.

Sekali lagi, terpaksa unit jenis city car yang notabene mobil dengan sumbu rendah yang digunakan berlomba harus menempuh perjalanan jauh Berau-Samarinda dengan kondisi jalan yang sangat tidak bersahabat unit mobil jenis ini.

“Makan saja waktu di perjalanan di irit-irit kan supaya dananya cukup sampai pulang ke Berau lagi,” sambungnya.

Mewakili atlet lain, Adi berharap kedepan ada perhatian pihak-pihak lain, termasuk perusahaan swasta yang ada termasuk dukungan dari pengurus olahraga yang ada di Berau.

Selain masalah dukungan biaya, keluhan atlet adalah sulitnya mendapatkan akses latihan yang memadai di Berau. Baik untuk latihan Slalom maupun drag race yang menjadi lomba favorit atlet Berau dan sudah terbukti menempatkan nama Berau di setiap lomba yang diadakan di luar daerah.

“Kalau bisa diberikan akses atau tempat yang pemanfaatannya bisa lebih lama durasi latihannya, kalau sekarang agak susah, waktunya juga sebenar,harapan kami kedepan bisa lebih baik lagi,” harapnya.

Ia mengungkapkan, saat ini atlet-atlet berau sudah mulai diberikan akses latihan di Kelurahan Gunung Panjang dan lapangan Pemuda tanjung Redeb. Melalui proses panjang permohonan pemanfaatan fasilitas untuk latihan akhirnya baru-baru ini dikabulkan.

Disamping itu, Berau sangat sulit mendapatkan akses dan izin untuk membuat satu event lomba. Padahal event ini akan semakin membuat nama Berau lebih dikenal lagi oleh atlet maupun masyarakat luar khususnya pecinta dunia otomotif.

Termasuk dalam setiap event dapat menyisipkan sektor pariwisata Berau,sebagai ajang promosi bagi masyarakat luar Berau maupun peserta lomba jika event diadakan di Berau. (*)