Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Menangani masalah lingkungan di Pulau Maratua, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berharap peran aktif aparat dan diminta bisa membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang modern.

Harapan itu terkait dengan adanya isu lingkungan di Pulau Maratua kerap menjadi ‘hantu’ yang selalu hadir dan merusak keindahan pulau dengan keindahan panorama bawah lautnya dan telah menjadi musuh masyarakat yang selalu hadir setiap tahunnya.

Setiap periode Desember hingga Februari, sampah kiriman dari negara tetangga kerap membanjiri sepanjang pantai di Pulau Maratua.

Bahkan dua tahun belakangan ini debitnya terus bertambah. Sampah itu rerata didominasi jenis plastik.

Menjawab itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengungkapkan telah lama pihaknya telah menginstruksikan ‘anak buahnya’ untuk melakukan antisipasi dalam mengatasi masalah sampah kiriman tersebut.

22d biaya 1
Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniasrih Mas.

Selain itu, menurutnya, penting pula kerja keras masyarakat dan pengelola bisnis di Maratua, untuk mulai peduli dengan Pulau Maratua. Sebab, sumber penghidupan ada di pulau terluar Indonesia tersebut.

“Kita harus mulai aware dengan lingkungan kita. Mari saling jaga dan berikan tindakan nyata,” kata Umi Sri, mengajak masyarakat.

Menilai sukarnya urusan penanganan sampah kiriman tersebut, Bupati perempuan pertama di Berau tersebut, berharap gerak cepat dan koordinasi lintas pemerintah tingkat kabutapen hingga kampung untuk terus memantau periode sampah kiriman itu.

Ke depan, pihaknya bakal mengupayakan alat khusus untuk bisa menghalau sampah yang masuk ke bibir pantai Maratua.

Tentunya sebelum itu, pihaknya akan melakukan pertemuan untuk memastikan alat yang pas untuk bisa dioperasikan di laut tersebut.

“Nanti kita carikan formula tepat untuk penanganan sampah ini,” janjinya.

Langkah konkret ke depan juga, pihaknya bakal mengupayakan TPA di Maratua dengan konsep yang lebih modern.

Dimana, nantinya sampah tidak lagi dibiarkan menggunung, melainkan sampah-sampah tersebut dapat diproses dan diproduksi untuk pembangunan di Maratua.

Menurutnya, langkah itu lebih konkret ketimbang hanya membuat TPA dengan konsep Landfill yang hanya berpotensi memunculkan masalah baru ke depan.

“Jadi, sampah itu bisa langsung diproses secara industri dan lebih modern,” harapnya. (*/ADV)