Foto: Aktivitas jembatan Sambaliung
TANJUNG REDEB, – Karena kondisi sungai yang dinilai sempit serta dangkal, penggunaan jasa kapal feri batal digunakan sebagai alternatif penyeberangan saat jembatan sambaliung di perbaiki. Kepastian pasca peninjauan langsung oleh penyedia jasa.
Asisten II Pemkab Berau, Agus Wahyudi mengatakan, sesuai standardisasi, kapal feri bisa dioperasikan di perairan dengan kedalaman minimal 15 meter. Sementara rencana alur akan digunakan nanti hanya 7 meter.
“Kapal Feri itu opsi awalnya dari pihak provinsi, karena penyedia penyebrangan alternatif dari Pemkab Berau,” jelasnya.
Alternatif paling memungkinkan saat ini menggunakan LCT seperti rencana awal.
Kendala saat ini,jika menggunakan LCT, Pemkab tidak memiliki anggaran di APBD perubahan ini. Sebab pekerjaan ini masih dalam kewenangan provinsi.
“Kami hanya menjalankan apa yang provinsi wacanakan, hanya ini sedang meminta bantuan provinsi untuk izin penggunan LCT,” tegasnya.
Sedangkan minggu ke 3 di bulan Seprember, jembatan Sambaliung sudah harus ditutup dan mulai diperbaiki. Agus berharap dalam kondisi kedaruratan, LCT bisa digunakan.
Kemudian, untuk anggaran LCT, pihaknya sudah meminta kepada beberapa perusahaan di Berau untuk membantu dalam penganggaran LCT. Pemkab meminta kepastian untuk ketersediaan LCT.
“Kami sudah panggi perusahaan, ada dari sektor tambang dan sawit, 3 hari dari sekarang, kami minta untuk tindakan mengenai LCT tersebut,” tutupnya. (*)
Editor: Rengkuh