Foto: Prosesi penyerahan penghargaan kepada pemenang di Jambore Pokdarwis se-Kaltim, di Maratua.

TANJUNG REDEB – Gelar juara I sebagai Kelompok Sadar Wisata alias Pokdarwis se Kaltim, tak membuat para pengurus terlena atas capaian yang telah diraih. Peningkatan hingga pengembang objek wisata di Kampung Payung-Payung menjadi target wajib pada tahun selanjutnya.

Ketua Pokdarwis Batu Payung Adriansyah, menyatakan bersyukur atas capaian yang diterima oleh Dinas Pariwisata Kaltim beberapa waktu lalu. Piala bergilir yang diterima dianggap sebagai bahan bakar semangat para pengurus.

“Peningkatan yang dia maksud, dari segi kebersihan dan keindahan pasir putih pantai di Kampung Payung-Payung,”ujarnya.

Meski saat ini masih dalam kendali, kebersihan masih jadi sektor yang diperhatikan untuk tetap menjaga keindahan objek wisata yang berada dalam kawasan Pulau Maratua.

“Kami mendapatkan piala itu karena mampu menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan pantai,”tambahnya.

Ke depan, pihaknya bakal meningkatkan intensitas sosialisasi kebersihan ke setiap sekolah yang ada di Kampung Payung-Payung. Kemudian, mengajak lembaga dari NGO dan LSM, serta aparat kampung untuk menjaga kebersihan di pulau dengan hamparan pasir putih tersebut.

“Kami gencarkan sebulan dua kali untuk bersama-sama membersihkan pantai dan sosialisasi,” ucap dia.

Selain itu, pihaknya juga bakal terus menggali lokasi yang jadi potensi wisata di Kampung Payung-Payung. Sebab, sejauh ini telah ditemukan beberapa spot menarik yang belum memiliki akses jalan.

Kemudian, terdapat tiga destinasi unggulan yang masuk dalam monitor pengembangan Pokdarwis Batu Payung. Diantaranya, Goa Halo Tabung, Pulau Kakaban dan pengembangan Danau Haji Buang.

“Tentunya untuk kerja itu, kami butuh meyakinkan pemerintah daerah dan provinsi dengan keseriusan kami membangun kampung kami,” tuturnya.

Di samping itu, pihaknya juga tetap akan mengawal serius pengembangan kapasitas SDM yang mengelola homestay alias rumah tinggal untuk para turis. Menjadi homestay yang sesuai dengan standar pariwisata internasional.

Pengembangan itu bakal beriringan dengan pengembangan kapasitas SDM di dalam internal Pokdarwis Batu Payung. Mulai dari pegiat wisata seperti pramuwisata, hingga kemasan paket wisata yang akan dirancang menarik untuk mencuri perhatian wisatawan.

“Kalau masyarakat kami ini sudah sadar dengan potensi wisata di kampung. 85 persen masyarakat sudah sadar akan pentingnya wisata untuk kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Lebih jauh dan jadi catatan penting, Adrian mengutarakan pentingnya kemandirian finansial internal Pokdarwis. Selain saat ini membutuhkan pengembangan kemitraan, termasuk bersama dengan badan usaha milik kampung alias BUMK.

Keterbatasan dalam pengelolaan alokasi dana kampung (ADK), membuat gerak aktif para pengurus jadi terhambat. Sehingga dia meminta dukungan pemerintah agar pihaknya diberikan kesempatan untuk mengelola pengembangan wisata tanpa mengganggu dana pemerintah kampung.

“Kami sangat menantikan kesempatan itu. Agar gerak kami bisa leluasa tanpa mengganggu pembangunan yang telah dirancang pemerintah kampung,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir memberikan dukungan penuh atas kemajuan seluruh pokdarwis di Bumi Batiwakkal. Komitmen itu sebagai pemicu semangat para pelaku wisata agar dapat menumbuhkan ekonomi mandiri di sektor wisata.

“Kami selalu mendukung program teman-teman mitra pariwisata. Bila komitmen dengan pengembangan kampung di sektor wisata,” ujarnya.(*adv)

Reporter: Sulaiman