Foto: Lokasi sandaran kapal milik PT Pertamina, sebagai penampungan gas elpiji sebelum didistribusikan ke agen.

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih, mewanti-wanti pihak agen sebagai distributor gas melon elpiji 3 Kg untuk tidak bertindak ‘nakal’. Dengan melakukan penimbunan gas yang menjadi kebutuhan masyarakat Bumi Batiwakkal.

Respon itu merupakan buntut dari laporan masyarakat yang mengeluhkan kenaikan dan kelangkaan tabung gas melon. Kondisi itu terjadi, mulai masyarakat yang bermukim di pusat kota hingga di pelosok Bumi Batiwakkal. Dari beberapa laporan, didapati harga gas melon melonjak hingga Rp 40 sampai 50 ribu per tabung.

“Saya mengingatkan jangan sampai ada yang mengambil manfaat dari situasi terjadi. Karena sudah dipastikan pasokan tercukupi,” tandasnya.

Berangkat dari keluhan masyarakat itu, Bupati pun melakukan koordinasi dengan instansi terkait maupun jajaran PT Pertamina. Termasuk melakukan pemantauan pasokan elpiji di pasaran.

Selain itu, dirinya menginstruksikan langsung OPD terkait untuk melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Tinjauan itu diminta langsung menyasar ke setiap agen penyalur tabung gas di Bumi Batiwakkal.

Kemudian, dirinya juga telah melayangkan surat ke PT Pertamina Regional Kalimantan untuk melaksanakan penyaluran fakultatif elpiji 3 kilogram pada hari libur, guna mengantisipasi kelangkaan.

“Saya sudah meminta Bagian Perekonomian bersama OPD dan instansi terkait untuk monev, kami juga sudah bersurat ke Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan,” jelasnya.

Berdasarkan laporan yang disampaikan Pertamina, beberapa waktu terakhir ada keterlambatan pengiriman elpiji ke SPBE Maluang di Kabupaten Berau karena kendala cuaca dan gelombang laut.

Namun saat ini kapal pengangkut telah tiba dan langsung didistribusikan kepada agen dan pangkalan. Selain itu pada tahun ini kuota pasokan elpiji di Berau mengalami penambahan sebanyak 411 tabung dari yang sebelumnya 2juta tabung.

“Saya sudah mendapat laporan bahwa pasokan untuk elpiji untuk Berau aman. Yang baru datang ke SPBE sebanyak 400 ton. Per hari ini disalurkan sekitar 14ribu tabung,” ungkapnya.

Saat ini, angka itu masih dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dengan catatan tidak ada oknum yang ‘bermain’ diatas penderitaan masyarakat Berau. Serta masyarakat membeli elpiji sesuai yang dipersyaratkan dan membeli sesuai dengan kebutuhan. (*)

Reporter: Sulaiman