Foto: Layanan Posyandu di Kecamatan Tanjung Redeb
TANJUNG REDEB – Jumlah anak berstatus Stunting di Kabupaten Berau setiap tahunnya mengalami penurunan kasus.
Adanya hal itu sampaikan langsung oleh, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Halijah.
Dirinya menjabarkan, kurun waktu November 2022 lalu kasus stunting tersisa hanya 17,6 persen, yang sebelumnya mencapai 21,6 persen.
“Dari tahun ke tahun semakin menurun. Sempat mencapai 25,7 turun ke 21,6 persen dan saat ini 17,6 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan penanganan stunting, bukan hanya menjadi tanggungjawab dari pihak Dinas Kesehatan saja, melainkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan juga pihak legislatif yang siap membantu.
Ia menjelaskan, pencegahan stunting bisa dilakukan remaja putri sejak berusia 12 hingga 18 tahun dengan diberikan pil penambah darah satu Minggu sekali.
Minimal 56 tablet yang harus dikonsumsi selama setahun untuk mencegah anemia.
“Remaja yang anemia inilah yang berpotensi melahirkan bayi stunting,” jelasnya.
Halijah menyebut, salah satu Lokasi Khusus (Lokus) penanganan stunting di Kecamatan Tanjung Redeb berada di wilayah Kelurahan Karang Ambun.
Pihaknya melakukan penanganan khusus di wilayah tersebut.
“Di Kelurahan Karang Ambun menjadi salah Lokus penanganan stunting karena menjadi salah wilayah yang kasus stunting cukup banyak,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bugis sekaligus pembina posyandu Karang Ambun, Bachri Karta Kesuma mengaku, pihaknya berupaya menekan angka stunting dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan melakukan screening calon janin dan pemeriksaan Hepatitis HIV serta pengecekan hingga 1.000 hari.
“Jika ditemukan bayi mencapai 2 tahun akan diatur pemberian gizinya,” katanya.
Ia menyebut, penyebab stunting bisa juga dari berbagai aspek, seperti faktor ekonomi, lingkungan dan pola asuh.
Oleh sebab itu, pihaknya dibantu dengan OPD terkait terus mengupayakan agar hal-hal penyebab tersebut bisa ditekan.
“Dengan kerjasama semua pihak, insyaallah bisa kita tekan angka stunting di daerah kita ini,” ucapnya.
Bachri berharap, masyarakat dapat lebih perhatian terhadap stunting, selain itu ia juga meminta bagi calon ibu maupun yang sudah memiliki bayi bisa rajin berkunjung ke posyandu untuk mendapatkan bantuan dan pendampingan lebih lanjut.
“Jangan takut ke posyandu. Bila kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu meningkatkan, bisa dipastikan angka stunting di daerah kita juga bisa turun,” pungkasnya. (*/adv)
Reporter: Andini