Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau Garna Sudarsono.
TANJUNG REDEB – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Garna Sudarsono, menjelaskan angka kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Berau tahun 2023 mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang diberikan Dinkes Berau, pada tahun 2022 kasus ISPA tercatat sebanyak 36.346 jika di bandingkan dengan tahun 2023. Kasus ini mengalami penurunan sebanyak 5.245, sehingga menjadi 31.001 kasus.
“Walaupun sudah mengalami penurunan, kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kualitas udara di lingkungan disekitarnya,” pintanya.
Disebutkan, infeksi ini disebabkan virus yang menyerang saluran pernafasan, sehingga menimbulkan gejala batuk, pilek disertai demam.
“Dengan mengenali gejala ISPA dengan cepat, kita dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat proses pemulihan,” jelasnya.
Dampak buruk dari penurunan kualitas udara juga menjadi salah satu pemicu, terutama yang tinggal di perkotaan berisiko lebih tinggi terkena ISPA, karena paparan polusi udara.
Partikel-partikel berbahaya seperti debu halus, asap kendaraan bermotor dan polusi industri dapat merusak saluran pernapasan dan memicu infeksi.
Dalam upaya mencegah penyakit ISPA, pihaknya meminta kepada masyarakat yang melakukan aktifitas di luar ruangan, agar selalu menggunakan masker terlebih bagi pengguna kendaraan bermotor di jalan raya. (*)
Reporter : Dini Diva Aprilia
Editor : s4h