Foto: Wakil Ketua 1 DPRD Berau Syarifatul Syadiah
TANJUNG REDEB – DPRD Berau meminta beberapa perusahaan daerah (perusda) agar dapat turut berkontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau.
Tiga perusahaan daerah yang disoroti yakni Perumda Air Minum Batiwakkal, IPB Lati, dan PT Hutansanggam Labanan Lestari (HLL).
Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah meminta perusda yang berinvestasi di Berau mampu berkontribusi bagi peningkatan PAD Kabupaten Berau.
“PAD Kabupaten Berau belum mencapai 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau yang nilainya sebesar Rp 3,5 triliun. Padahal APBD Berau tahun 2023 sudah lebih besar dari tahun sebelumnya,” ujar Sari-sapaan akrabnya belum lama ini.
Menurutnya, jika APBD Rp 3,5 triliun, berarti 10 persennya sebesar Rp 350 miliar. Sementara PAD yang ada hanya Rp 299 miliar. Sehingga masih jauh dari target.
Kendati itu, Sari menyebut jumlah PAD yang masih berada di bawah target 10 persen itu mau tidak mau menuntut pemerintah daerah, agar mendorong BUMD yang berinvestasi di Bumi Batiwakkal untuk turut berkontribusi.
“Kinerja dan capaian tiga perusahaan itu, dinilai saat ini belum diketahui secara jelas. Pasalnya, LKPj Bupati Berau pada paripurna sebelumnya hanya berisikan angka-angka dan persentase capaian tanpa ada penjelasan yang mendetail,” ungkapnya.
Padahal kata Sari, laporan yang mendetail sangat diperlukan agar DPRD Berau dalam tupoksinya dapat mengetahui kontribusinya bagi daerah. Selain itu, agar DPRD dapat membuat perbandingan atas capaian yang telah diperoleh perusahaan-perusahaan itu pada tahun lalu dan tahun ini.
“Karena potensi terbesar pertama PAD sebetulnya dari perusda-perusda itu juga,” katanya.
Secara khusus, Sari menyoroti kinerja Perumda Air Minum Batiwakkal yang tidak maksimal hingga belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pihaknya pun mendorong perusda-perusda yang ada terutama Perumda Batiwakkal yang dulu targetnya Rp 1,9 triliun namun di tahun ini menurun hanya Rp 663 miliar.
“Saya meminta agar kinerja dan pencapaian PDAM perlu disampaikan lebih detail termasuk alasan di balik tidak tercapainya target itu. Maksudnya, capaian untuk PDAM itu berapa kilo untuk berapa orang. Jadi lebih detail lagi,” jelasnya.
Sari pun meminta Pemkab Berau untuk dapat mengevaluasi kinerja perusahaan-perusahaan daerah itu agar lebih banyak lagi memberikan kontribusinya untuk peningkatan PAD Kabupaten Berau. Terlebih saat ini APBD Berau sudah meningkat.
“Tahun 2024, mungkin lebih tinggi lagi. Jadi harapan kami dari postur APBD itu, PAD harus bisa menyentuh angka 10 persen,” tegasnya.(Adv)