TANJUNG REDEB – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih, Syarifatul Syadiah, menyatakan undur dari bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Berau 2024. Wakil Ketua DPRD Berau ini, pamit dan memilih mengabdi di Karang Paci (Kantor DPRD Kaltim), di Kota Samarinda.
Langkah tersebut diambil setelah mendapatkan banyak masukan dari keluarga dan sanak famili di lingkaran terdekatnya yang menyarankan agar tetap memilih sebagai anggota DPRD Karang Paci.
“Saya orang yang mensyukuri nikmat yang sudah ada,” kata Sari – sapaan Syarifatul Syadiah, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Belum pernah duduk di kursi legislator Kaltim, membulatkan tekadnya untuk tetap memilih hasil jerih payahnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
Juga sebagai bentuk komitmennya untuk menjalankan amanah yang diberikan warga Kaltim, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) VI, Bontang, Berau dan Kutai Timur (Kutim).
“Karena juga saya memang belum punya pengalaman di DPRD Kaltim, ya,” ujarnya.
Menurutnya, terpilihnya pada Pemilihan Legeslatif (Pileg) lalu itu dianggap sebagai dorongan untuk berbuat lebih besar kepada warga “Bumi Batiwakkal”. Sebab, Sari mengartikan amanah tersebut merupakan titipan warga Berau secara luas.
“Kami akan berbuat banyak dengan membantu kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, di level provinsi,” tuturnya.
Ihwal sikap politiknya yang mundur dari pencalonan Bupati Berau, Sari menerangkan, bahwa saat ini di internal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Berau, telah memutuskan, untuk memajukan Ketua Golkar Berau, Andi Amir Hamzah, untuk menggantikan dirinya di bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.
Keputusan internal tersebut, nantinya akan dibahas kembali di agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Golkar Kaltim yang bakal digelar pada pekan ini.
“Yang jelas, kami usulkan beliau sebagai calon bupati di Berau,” terang Sari.
Disinggung soal deklarasi dirinya kepada salah satu calon yang muncul di bursa Pilkada Berau, perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Golkar Berau tersebut menyatakan, penyampaian itu tidak atas nama partai, melainkan sikap pribadi yang juga bukan representasi dari sikap paguyuban.
“Bukan dukungan resmi, ya. Itu cuma penyampaian pribadi di dalam kegiatan organisasi. Saya belum bisa tegaskan soal itu,” katanya. (*)