Foto: Kondisi banjir luapan sungai Kelay di Tumbit dan sekitarnya, Minggu (19/02/2023).
TANJUNG REDEB– Sejumlah kampung di Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Kelay terendam banjir akibat air sungai Kelay meluap. Kendati di beberapa kampung sudah mulai surut, Namun Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung hingga kini masih tergenang dan masih sulit ditrmbus melalui jalur darat karena ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengatakan, sejak Minggu pagi, mulai turun perlahan. Banjir sendiri kata dia, terjadi sejak Sabtu (18/2/2023). Yang diduga karena tingginya curah hujan di hulu Sungai Kelay, sehingga meluap ke kampung yang berads di wilayah hilir sungi.
“Dari data kami, ada sekira 8 kampung yang terendam. Kondisinya sudah mulai surut. Tinggal Kampung Tumbit Dayak saja yang masih cukup tinggi,” katanya.
Delapan kampung tersebut yakni, Long Ayan, Long Laay, Long Ayap dan Merasa di Kecamatan Kelay, kemudian, Tumbit Melayu di Kecamatan Teluk Bayur, dan di Kecamatan Sambaliung ada Tumbit Dayak, Siduung Indah, dan juga Kampung Long Lanuk.
“Ketinggian air di masing-masing kampung berbeda-beda. Ada 40 cm-50 cm,” jelasnya.
Diakuinya, banjir terparah di Kampung Tumbit Dayak. Kendati dilanda banjir, warga di sana masih enggan untuk mengungsi. Itu dikarenakan warga di sana menganggap bahwa banjir itu merupakan banjir musiman.
Setidak di kampung tersebut, terdapat 65 Kepala Keluarga (KK), dan semuanya masih bertahan di rumah mereka.
“Apalagi bangunan rumah mereka juga rumah panggung. Untuk beraktivitas warga di sana gunakan perahu. Karena akses kendaraan roda dua dan empat tidak bisa digunakan,” jelasnya.
Selain rumah warga, sejumlah fasilitas milik pemerintah, kantor kepala kampung, rumah dinas guru, hingga berhektare-hektare lahan pertanian juga terendam banjir.
“Cukup banyak terdampak. Semoga tidak ada hujan di hulu sehingga banjirnya cepat surut,” pungkasnya. (/)