TELUK BAYUR – Dari dapur sederhana di rumahnya, Sundari Alawiyah perlahan membangun mimpinya. Perempuan yang akrab dengan dunia masak memasak ini tak pernah menyangka, resep rumahan yang ia racik sendiri, kini bisa dinikmati para penumpang pesawat di Bandara Kalimarau.

Sejak 2018, Sundari mulai membuka tenant di food court lantai dua bandara. Usaha yang awalnya dirintis dari rumah itu kini dikenal dengan nama Star Alawiyah. Setiap harinya, ia menyajikan berbagai menu yang akrab di lidah namun jarang dijumpai di lokasi sekelas bandara.

“Saya pernah ikut pelatihan Diskoperindag pada Agustus tahun 2024 lalu, dan hasilnya sudah diaplikasikan saat ini. Menu makanan yang saya jual bertambah, semakin beragam. Jadi pembeli juga lebih banyak pilihan,” ujarnya belum lama ini.

Salah satu menu andalannya adalah ayam bakar khas racikan sendiri. Menu ini bahkan menjadi satu-satunya sajian ayam bakar rumahan yang tersedia di Bandara Kalimarau. 

Kombinasi bumbu autentik dan penyajian yang hangat membuat sajian ini jadi favorit para penumpang. Selain itu, minuman seperti es buah dan es kacang merah juga laris menjadi pilihan utama saat menunggu jadwal keberangkatan.

Dari tenant kecil itu, Sundari mampu meraup omzet hingga belasan juta rupiah setiap bulannya. Capaian ini menjadi semangat tersendiri baginya untuk terus mengembangkan usaha.

Namun, jalan menuju keberhasilan tak selalu mulus. Usaha kuliner di lingkungan bandara sangat bergantung pada aktivitas penerbangan. Saat jadwal maskapai padat, tenant-nya ikut ramai. Sebaliknya, ketika jumlah penerbangan berkurang, omzet pun ikut menurun.

Tetap, semangat Sundari tak surut. Ia terus berinovasi, mengembangkan menu, dan menjaga kualitas rasa agar setiap sajian tetap terasa seperti masakan rumahan—hangat, akrab, dan penuh cita rasa. (Adv/aya)