Foto: Suasana rumah duka Sabtu (12/03/2022) kemarin
TANJUNG REDEB – Suami dari salah seorang warga Teluk Bayur yang dikabarkan meninggal lantaran mengantri minyak goreng, mengatakan bahwa sang istri sebenarnya belum sempat ikut antri minyak goreng.
Sang suami, Budianto menepis adanya pengakuan bahwa istrinya itu dalam posisi desak-desakan untuk mengantri. Melainkan, baru mau melihat kondisi lokasi warga yang tengah mengantri.
“Iya, saya sudah larang. Memang tidak saya bolehkan juga,” tegasnya, Minggu (13/3/2022).
Bapak dari 5 orang anak ini, menyesali adanya narasi bahwa istrinya ikut mengantri. Tetapi Ia mengakui memang sebelum berangkat, almarhum istrinya yakni Sandra sudah mengeluh sedang sakit.
Ia mengatakan, sebelum berangkat tadi, almarhum istrinya pamit untuk membali nasi kuning untuk sarapan, sekaligus ingin melihat antrian warga di ritel nasional yang berada tepat di depan gang menuju rumahnya.
“Rumah ini kan jaraknya dekat, jadi dia bilang begitu, dan saya ingatkan jangan ngantri. Dia beli kue untuk sarapan saja tidak mau ngantri, apalagi ngantri minyak goreng,” jelasnya.
Saat itu, saat istirnya pergi, Budi dalam posisi mandi, dan belum selesai membasuh, orang-orang sudah mengatakan istrinya pingsan.
“Waktunya sangat singkat sekali, jadi dia tedak berdesak-desakan. Hanya turun keluar gang untuk beli sarapan dan melihat situasi ke alfamidi,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang berada di depan ritel nasional tersebut, Sinta, melihat adanya kejadian tersebut.
“Memang banyak yang antri dan belum buka, almarhumah itu baru mau lihat lokasi antrian, tapi langsung pingsan,” tutupnya. (*)