TANJUNG REDEB – Pembangunan kapal pinisi seperti di destinasi wisata Labuan Bajo NTT menjadi strategi DPMPTSP Berau untuk meningkatkan investasi sektor pariwisata.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, tengah merancang pembangunan kapal pinisi sebagai salah satu upaya mendorong sektor pariwisata bahari dan meningkatkan realisasi investasi di wilayah tersebut.
Kepala DPMPTSP Berau, Nanang Bakran mengatakan bahwa potensi wisata bahari Berau, khususnya di kawasan pesisir dan kepulauan seperti Pulau Derawan, Pulau Maratua, hingga Pulau Kakaban dan Pulau Sangalaki, perlu dioptimalkan melalui inovasi sarana wisata yang menarik dan berdaya saing.
Oleh sebab itu, Pemkab Berau tengah berencana untuk membangun kapal pinisi pada tahun 2026. Nanang bilang, rencana ini merupakan salah satu strategi DPMPTSP Berau untuk menarik investor di sektor pariwisata.
“Pada tahun depan kami berencana untuk mengembangkan pariwisata bahari Berau dengan menyajikan kapal pinisi seperti di Labuan Bajo, mengingat kita banyak pulau dan pesisir yang menjadi potensi,” kata Nanang Bakran saat dihubungi Berauterkini.co.id, Kamis (21/8/2025).
Kendati begitu, Nanang mengatakan bahwa di tahun ini, pihaknya fokus membenahi terkait masalah-masalah yang masih berjalan, salah satunya seperti buruknya management pariwisata bahari di beberapa pulau yang ada di Berau.
“Memang di tahun ini kami fokus perbaiki dulu terkait masalah-masalah yang masih berjalan hingga saat ini, seperti pelabuhan hingga manajemen pariwisata di Berau,” kata dia.

Kembali lagi ke kapal pinisi, DPMPTSP Berau menyebut saat ini masih dalam tahap studi kelayakan dan penyusunan konsep desain kapal. Proyek tersebut direncanakan mulai berjalan pada 2026 mendatang setelah seluruh perizinan dan skema pendanaan disetujui.
Nantinya kapal pinisi tersebut tidak hanya menjadi ikon wisata, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas penunjang pariwisata premium di Berau. Dengan begitu, ia berharap, pariwisata bahari di Berau bisa melambung ke berbagai penjuru dunia.
“Kami berharap dengan adanya kapal pinisi ini, orang lain kalau ke Berau tidak hanya mengenal kita dari lautnya saja yang biru, tetapi kita juga memberikan fasilitas yang bisa dimanfaatkan dan lebih dibanggakan oleh wisatawan. Berharapnya pariwisata bahari Berau bisa go internasional,” tuturnya.
“Dan kami memang perlu kolaborasi dengan yang lainnya, agar ini bisa benar terwujud, bukan wacana saja,” katanya.
Nanang juga berharap, dengan adanya pembangunan kapal pinisi di berbagai pariwisata bahari Berau, perhotelan bisa semakin menambah sehingga juga dapat mendongrak realisasi investasi di tahun-tahun selanjutnya.
“Terlebih hotel-hotel di pesisir bisa dibangun dengan lebih baik lagi, seperti Arasatu yang ada di Maratua, itu hotelnya sangat bagus sekali seperti di Maldives. Jadi saya harap perhotelan di Berau juga akan semakin meningkat lagi ke depannya,” tuturnya.
Nanang menerangkan, kapal pinisi yang direncanakan dibangun tersebut akan berfungsi sebagai kapal wisata yang dapat melayani perjalanan antar pulau, sekaligus menawarkan pengalaman berlayar yang khas bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Proyek ini diharapkan dapat menggandeng investor swasta melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau investasi langsung.