Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Soal ketiga Atlet Kriket yang berprestasi pulang naik kendaraan travel dari Kota Samarinda ke Kabupaten Berau, menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Berau, Amiruddin, tidak ada yang dianaktirikan, karena tidak ada yang memberitahu ke pihaknya.

Kadispora Amiruddin merespon terkait kedatangan atlet-atlet Kriket yang pulang ke Berau menggunakan travel dari Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) itu.

Dijelaskan, pihaknya tidak pernah berniat menganaktirikan atlet-atlet lain. Apalagi, banyak yang membanding-bandingkan penyambutan atlet Layar dan Kriket.

“Karena kami tidak pernah diberitahu, kapan atlet ini akan pulang ke Berau. Bahkan dari pengurusnya sendiri, juga tidak ada komunikasi dengan kami terkait hal itu,” terangnya kala ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/9/2024).

Adapun atlet Layar, pengurusnya selalu berkomunikasi dengan Dispora, mulai sebelum bertanding, berapa perolehan medali yang didapat dan kapan para atlet ini pulang.

26E SOAL 2
ANAK TIRI : Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Berau, Amiruddin, mengatakan tidak ada yang dianaktirikan, karena tidak ada yang memberitahu ke pihaknya. (foto: hendra)

“Pengurusnya (Layar), itu saat transit di Surabaya pun intens berkomunikasi. Jadi kami tahu, dan ada persiapan melakukan penyambutan,” ujarnya.

Seharusnya, imbaunya, pengurus atau pendamping atlet, khususnya dari Kriket tersebut melakukan komunikasi dengan pihaknya, termasuk juga ketiganya ini akan menggunakan jalur darat atau udara.

Sebenarnya, menurutnya, hal ini hanya miss komunikasi. Sehingga atlet-atlet Kriket Berau yang meraih prestasi ini tidak terfasilitasi dengan baik.

“Kami juga menyayangkan ini terjadi. Andai kami dikabari, kami tentu akan bantu fasilitasi. Setidaknya, kalaupun mereka pulang menggunakan biaya sendiri, itu akan kami ganti penuh,” terangnya.

“Makanya saya sampaikan, ini hanya miss komunikasi, karena tidak ada informasi apapun yang kami terima, bukan menganaktirikan cabor lain,” tambahnya.

Pihaknya juga menanggapi soal bonus yang akan diberikan untuk atlet berprestasi. Namun dipastikannya, bonus tersebut akan menyesuaikan dengan nomor tanding yang diikuti. Sebab, setiap nomor tanding  jumlah bonusnya berbeda.

Ada beberapa klasifikasi terkait besaran bonus yang nantinya akan diberikan, seperti nomor tunggal tidak sama jumlahnya dengan nomor ganda. Begitu juga, atlet yang turun di nomor ganda tidak sama besarannya dengan nomor beregu.

Tentunya, akan ada beberapa referensi yang akan digunakan Dispora Berau untuk pemberian bonus atlet berprestasi di PON 2024 Sumut-Aceh tersebut, termasuk melihat besaran pemberian bonus atlet di Pemkot Samarinda dan Balikpapan.

“Yang jelas, bonus ini lebih kecil dari bonus yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim)

Tapi mungkin akan menyamai atau mendekati dengan bonus atlet yang diberikan oleh daerah lain di Kaltim,” katanya.

Akan tetapi, pihaknya juga menunggu usulan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau, terkait bonus tersebut. Sebab, usulan itu juga nantinya akan dibawa ke Rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dibahas.

“Tetap akan diperjuangkan. Tapi kembali lagi, besaran bonus itu akan menyesuaikan dengan kesanggupan anggaran daerah,” tutur Kadispora Amiruddin. (*)