Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Sebagai sekolah kejuruan yang mengedepankan mutu lulusan agar bisa bersaing di dunia industri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU 01 Kabupaten Berau menjalankan Program Guru Tamu.

Program Guru Tamu merupakan kegiatan yang berorientasi industri yang mendatangkan langsung praktisi industri ke kelas, untuk memberikan dan sharing pengalaman yang ada di industri, sehingga siswa bisa mendapatkan pengalaman lebih nyata.

Kepala SMK Ma’arif NU 01 Berau, Suardi menyampaikan, pihaknya memiliki program rutin untuk mendatangkan guru tamu guna pembelajaran di sekolah.

Kali ini difokuskan pada nilai-nilai sejarah di Kabupaten Berau yang perlu diketahui oleh peserta didik, khususnya yang mengambil jurusan perhotelan dan pariwisata.

“Ini juga sebagai upaya menyukseskan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU 01 Berau menggelar dialog peradaban,” jelasnya kepada berauterkini.co.id, Jumat (27/9/2024)

Kegiatan bertemakan “Saatnya Generasi Muda Menjadi Garda Terdepan Untuk Mempelajari dan Memahami Nilai-nilai Sejarah Berau” tersebut, didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Berau, Sucovindo, CV Teguh Harapan dan PT BUMA.

Sebelumnya, pihak sekolah telah mengundang guru tamu dari Yogyakarta via zoom meeting, terkait pariwisata serta guru tamu lain yang berkaitan dengan jurusan yang ada di SMK Ma’arif NU 01 Berau.

“Kali ini, pelajar yang mengambil jurusan pariwisata dan perhotelan yang diberikan pengetahuan,” jelasnya Suardi.

Diharapkan, materi yang disampaikan dua narasumber ahli di bidangnya, sehingga banyak manfaat yang dapat diambil oleh peserta didik.

“Mungkin saja mereka sudah sering mengunjungi daerah yang kental dengan budayanya, seperti Kecamatan Gunung Tabur dan Sambaliung. Tapi belum terlalu memahami, bagaimana sejarah yang ada di sana,” ujarnya.

Melihat antusias para siswa, pihaknya percaya mereka dapat berperan dalam menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah, untuk mengenang identitas dan warisan budaya yang berharga untuk generasi yang akan datang.

“Alhamdulillah, selama ini anak-anak sangat antusias. Semoga ini bisa mejadi motivasi mereka untuk terus memiliki wawasan yang luas,” harap Kepala SMK Ma’arif NU 01, Suardi. (*)