Foto: PT Berau Coal saat memberikan sosialisasi dan edukasi penanganan stunting yang berlangsung di Meraang, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur.

TANJUNH REDEB,- Komitmen PT Berau Coal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat kembali ditunjukkan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi penanganan stunting yang berlangsung di Meraang, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Selasa (30/5/2023).

Permasalahan stunting di Kabupaten Berau terus mendapat perhatian khusus. Terlebih memang bukan hal yang bisa disepelekan. Sebab stunting bukan hanya menjadi agenda pembangunan di daerah, melainkan isu nasional. Bahkan Berau sendiri pun telah menjadi salah satu prioritas penanganan bersama daerah lain di Kaltim.

Kegiatan yang dihadiri puluhan masyarakat setempat, khususnya para wanita dan ibu rumah tangga ini pun mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Kecamatan Teluk Bayur. Mewakili Camat Teluk Bayur, Seksi Kesejahteraan Sosial, Husni Basran menyampaikan apresiasinya kepada PT Berau Coal, atas kerjasama dengan kampung setempat. Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai stunting, yang pada prinsipnya mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Berau.

“Terima kasih kepada Berau Coal. Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi warga kampung setempat. Terlebih lagi, tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang stunting. Baik itu penyebab gejalanya, tentang resiko tinggi dan juga pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan. Juga meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat,” jelas Basran.

Ia menerangkan, stunting sendiri sebenarnya merupakan keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama.

Stunting juga menyebabkan keterlambatan perkembangan cara berpikir. Namun, bukan berarti stunting tidak bisa dicegah. Stunting pada anak dapat dicegah sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Atau disebut juga sebagai periode 1000 hari pertama kehidupan.

“Harapannya, semakin banyak pengetahuan tentang stunting. Maka potensi resiko terjadinya stunting dapat diminimalisir sedini mungkin,” katanya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami stunting, disebutkannya harus bisa memperhatikan asupan gizi, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan balita, mengatasi permasalahan anak yang susah makan dengan variasi makanan, menjaga sanitasi lingkungan, memberikan edukasi penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui, dan melakukan vaksinasi lengkap bayi lahir sesuai anjuran.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, dapat mempersiapkan generasi penerus yang lebih unggul. Para stakeholder, masyarakat dan semua pihak perlu bersama-sama terlibat secara langsung dalam penanganan stunting,” tegasnya.

Plh Sekretaris Kampung Tumbit Melayu, Reni Kusmiran, mengaku di Kampung Tumbit Melayu sendiri terdapat kasus stunting. Sehingga menurutnya, sosialisasi dan edukasi yang dilaksanakan di kampungnya tersebut dianggap perlu dan pastinya akan sangat bermanfaat. Melalui kerja sama dengan Berau Coal melalui program PPM, diharapkannya dapat berjalan berkelanjutan.

“Terima kasih kepada PT Berau Coal, karena sudah bekerja sama dengan pihak kampung untuk menggelar sosialisasi ini kepada warga setempat. Harapannya melalui edukasi ini masyarakat jadi lebih paham dan diterapkan praktiknya dalam keseharian. Semoga kedepannya tidak ada lagi kasus stunting yang terjadi di Kampung Tumbit Melayu” ujar Reni.

Community Development PT Berau Coal, Reza Hermawan menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas bersama dengan Pemkab Berau, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Teluk Bayur, Puskesmas Labanan, dan Pemerintah Kampung Tumbit Melayu, melakukan kegiatan sosialisasi guna mendukung pencegahan stunting pada anak.

“Kami bersedia mendukung dan bersinergi untuk berperan aktif dalam menurunkan stunting di Berau. Salah satu upaya melalui sosialisasi ini yang diinisiasi oleh Berau Coal,” ujar Reza.

“Semoga ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi para perempuan muda maupun yang sudah berumah tangga, agar sedini mungkin potensi stunting dapat dicegah dan angka kasus stunting di Berau dapat menurun,” terangnya.

Pihaknya dalam hal ini juga menyampaikan terima kasih kepada warga setempat, karena sudah bersedia meluangkan waktunya untuk ikut dalam sosialisasi tersebut. Harapannya bisa dicermati betul yang disampaikan agar bermanfaat bagi anak-anak Kampung Tumbit Melayu. Tentu ini dianggap penting karena dapat memberi pengetahuan bagi para ibu maupun orangtua.

“Kehadiran para orangtua dalam kegiatan sosialisasi ini tentu bentuk keseriusan dan keingintahuan tentang penanganan stunting. Jadi harapannya bisa bermanfaat dan nantinya dapat menjadi pengetahuan yang bisa diterapkan, guna menurunkan angka stunting,” jelasnya.(*)